
Komposisi Hasil Tangkapan Rawai Dan Jaring Insang Di Perairan Mara I Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara
Pengarang : Diva Aulia Rinda - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Selama sepuluh tahun terakhir, hasil tangkapan ikan di Perairan Sungai Kayan, Desa Mara I, mengalami penurunan signifikan. Hal ini diduga disebabkan oleh penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan oleh sebagian masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis dan kompsosisi hasil tangkapan menggunakan rawai dan jaring insang, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan dan pengembangan perikanan di Perairan Sungai Kayan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, serta teknik sampling total sampling untuk mengumpulkan data tangkapan ikan. Berdasarkan hasil penelitian, komposisi jenis tangkapan di perairan Mara I meliputi 183 ekor ikan, dengan 70 ekor berasal dari alat tangkap rawai dan 113 ekor dari jaring insang. Jenis ikan yang paling dominan tertangkap oleh alat tangkap rawai adalah ikan Patin dengan persentase sebesar 89%, sementara ikan Salap menjadi dominan pada jaring insang dengan persentase sebesar 60%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa alat tangkap rawai cenderung menghasilkan tangkapan utama berupa ikan Patin, sedangkan jaring insang lebih banyak menangkap ikan Salap. Hasil tangkapan sampingan juga menunjukkan variasi jenis ikan yang berbeda antara kedua alat tangkap, namun tidak ditemukan adanya hasil tangkapan buangan. Temuan ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi perikanan di Perairan Sungai Kayan dan dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan di daerah tersebut.
Kata Kunci: Alat Tangkap, Ikan Air Tawar, Sungai Kayan
Over the past ten years, fish catches in the waters of Kayan River, Mara I Village, have decreased significantly. This is suspected to be caused by the use of fishing gear that is not environmentally friendly by some local people. This study aimed to analyze the composition of species and the composition of catches using long line and gill nets, thus it can be used as a reference in management and development of fisheries in the waters of Kayan River. This study used descriptive methods with quantitative and qualitative approaches, as well as total sampling techniques to collect fish catch data. Based on the results of the study, the composition of catch species in the waters of Mara I include 183 fish, with 70 fish coming from long line fishing gear and 113 from gill nets. The most dominant type of fish caught by long line fishing gear is Pangasius spp. with a percentage of 89%, while Barbodes spp. fish is dominant in gill nets with a percentage of 60%. The conclusion of this study showed that long line fishing gear tends to produce the main catch in the form of Pangasius spp., while gill nets catch more Barbodes spp. fish. The bycatch also showed a variety of different types of fish between the two fishing gear, but no discard catch was found. These findings provide a clearer picture of the condition of fisheries in the waters of Kayan River and it can be used as a reference in the sustainable management of fish resources in the area. Keywords: Fishing Equipment, Freshwater Fish, Kayan River