Halusinasi adalah salah satu gejala ganguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien gaangguan jiwa, pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan tanpa stimulus nyata. Untuk mengatasi masalah halusinasi telah dikembangkan berbagai bentuk pendekatan non farmakologis yaitu salah satunya dengan terapi psikoreligius. Terapi psikoreligius adalah terapi dengan pendekatan keagamaan berbentuk berbagai ritual keagamaan dalam islam seperti melaksanakan shalat, mengaji, berpuasa, berdoa, berdzikir, membaca shalawat dan lain-lainnya. Salah satu psikoreligius yang paling efektif adalah dzikir. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisa penerapan terapi psikoreligius: zikir terhadap pasien dengan halusinasi. Metode yang dilakukan pada karya ilmiah ini adalah laporan kasus berdasarkan penerapan evidence based nursing practice pada 2 pasien kelolaan. Implementasi dilakukan pada pasien kelolaan dengan halusinasi dengan intervensi inovasi pemberian terapi psikoreligius: zikir selama tiga hari. Evaluasi hasil intervensi inovasi pada kedua pasien masalah teratasi karena ada penurunan halusinasi pasien.

Kata Kunci: Terapi Psikoreligius: Dzikir, Halusinasi

Patients suffering from mental problems may experience hallucinations as one of their symptoms of sensory perception abnormalities. Without a corresponding genuine stimulus, these individuals experience sensations in the forms of sound, sight, taste, touch, or smell. To address the issue of hallucinations, a range of non- pharmacological interventions have been devised, including psychoreligious therapy. Psychoreligious treatment is a type of psychotherapy that includes religious practices such as prayer, recitation of the Quran, fasting, and other Islamic traditions. These practices are intended to encourage spiritual growth and a stronger connection to one's faith. Dhikr is one of the most effective psychological and religious remedies. The purpose of this research study is to investigate the use of psychoreligious therapy, specifically dhikr, in the treatment of individuals experiencing hallucinations. This scientific work employs a case report methodology, wherein evidence-based nursing practice is applied to two managed patients. The intervention was implemented on a group of patients suffering hallucinations. The intervention was a novel technique, namely psychoreligious therapy, which included three days of dhikr practice. The outcomes of the novel therapies were assessed in both cases. The problem was remedied because the occurrence of patient hallucinations decreased significantly. Keywords: Psycho Religious Therapy: Dhikr, Hallucinations