
Perencanaan Sumur Resapan Untuk Pemanenan Air Hujan Di Gedung Laboratorium Teknis Sipil Universitas Borneo Tarakan
Pengarang : Fredy Octavianus - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Sumur resapan adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk konservasi air tanah, selain itu juga berfungsi mengurangi limpasan permukaan tanah yang bisa mencegah terjadinya banjir. Perencanaan sumur resapan mengacu pada SNI 03-2453-2002 tata cara perencanaan sumur resapan pada lahan pekarangan dan pelaksanaan regulasi saluran air hujan gedung di perkotaan. Hasil pengukuran menggunakan handbor test pada kedalaman 1,8 m tidak terdapat genangan air menjadi persyaratan tinggi muka air tanah untuk lokasi perencanaan. Hasil pengukuran menggunakan double ring infiltrometer laju infiltrasi (ft) teratas pada titik 1 dengan nilai laju infiltrasi sebesar 7,26 cm/jam maka dapat diklasifikasikan laju infiltrasi agak cepat, pada titik 2 terukur 5,35 cm/jam sedangkan untuk analisis perhitungan laju infiltrasi terbawah pada titik 3 dengan nilai volume total infiltrasi sebesar 4,02 cm/jam maka dapat diklasifikasikan laju infiltrasi sedang dan didapat faktor resapan rata-rata 2,10 cm/jam digunakan sebagai permeabilitas vertikal (Kv) = 0,476 m3/m2/hari sumur resapan dinding kedap air. Setelah dilakukan analisis laju infiltrasi, debit hujan rencana dan saluran aliran sumur resapan dapat ditentukan jumlah sumur resapan yang dibutuhkan. Hasil perencanaan dimensi sumur resapan berbentuk persegi dinding tidak kedap air dengan luas sisi 1,2 x 1,2 m dan kedalaman 1,5 m sebanyak 4 buah sumur sebagai infiltasi dan bak penampung air hujan berbentuk persegi dengan luas sisi 2 x 2 m dan kedalaman 1,5 m sebanyak 2 buah sumur, potensi pemanenan air hujan sebanyak 32 m3.
Kata kunci : Infiltasi, Pemanenan hujan, Sumur resapan.
Infiltration well is one of the efforts that can be made to conserve ground water, apart from that, it also functions to reduce land surface runoff which can prevent flooding. Planning for infiltration well refers to SNI 03-2453-2002, procedures for planning infiltration well in yards and implementing regulations for rainwater drainage for buildings in urban areas. The results of measurements using a hand drill test at a depth of 1.8 m did not contain standing water, which was the ground water level requirement for the planning location. The results of measurements using a double ring infiltrometer, the top infiltration rate (ft) at point 1 with an infiltration rate value of 7.26 cm/hour, could be classified as a rather fast infiltration rate, at point 2 it was measured at 5.35 cm/hour, while for analysis the infiltration rate calculation bottom at point 3 with a total infiltration volume value of 4.02 cm/hour, the infiltration rate could be classified as medium and an average infiltration factor of 2.10 cm/hour was obtained which was used as vertical permeability (K) = 0.476 m3/m2/well day waterproof wall absorption. After analysing the infiltration rate, planned rain discharged and absorption well flew channels, the number of absorption well needed could be determined. The results of planning the dimensions of the infiltration well are square-shaped, non- watertight walls with a side area of 1.2 x 1.2 m and a depth of 1.5 m, 4 well as infiltration and a square-shaped rainwater storage tank with a side area of 2 x 2 m and a depth 1.5 m with 2 well, potential for rainwater harvesting as much as 32 m3. Keywords: Infiltration, Rain Harvesting, Infiltration Well.