Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Tanah Lepung Yang Distabilisasi Semen Dan Pasir Dengan Variasi Kadar Air | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Tanah Lepung Yang Distabilisasi Semen Dan Pasir Dengan Variasi Kadar Air

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Tanah Lepung Yang Distabilisasi Semen Dan Pasir Dengan Variasi Kadar Air

Pengarang : Febriandinoor Fauzi Amarsyah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Sebagian besar wilayah Indonesia diliputi oleh tanah lempung dengan pengembangan yang cukup besar (plastisitas tinggi). Jika tanah dasar yang ada dilapangan merupakan tanah lunak seperti lempung maka akan sulit untuk membangun sebuah konstruksi di atas tanah tersebut. Oleh karena itu, dalam perencanaan suatu konstruksi harus dilakukan penyelidikan terhadap karakteristik dan kekuatan tanah terutama sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kekuatan dukung tanah dalam menahan beban konstruksi yang ada di atasnya, salah satunya adalah nilai CBR (California Bearing Ratio). Metode yang digunakan untuk memeperbaiki sifat-sifat tanah seperti sifat fisis dan mekanis adalah dengan melakukan stabilisasi, dalam penelitian ini stabilisasi yang digunakan adalah semen dan pasir dengan persentase 2% semen dan 20% pasir serta menambahkan air dengan variasi yaitu 53% (liquid limit), 33% (indeks Plastis), 30% (optimum), dan 20% (plastic limit). Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Analisa Saringan, uji Berat Jenis, uji Kadar Air, uji Atterberg Limit, dan uji CBR untuk menguji tanah asli dan pengujian yang dilakukan untuk menguji tanah setelah distabilisasi hanya menggunakan uji CBR dengan masa peram (curring time) selama 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Hasil dari pengujian menyatakan nilai CBR mengalami peningkatan, diawali pada kondisi kadar air 53% (LL) sebesar 0% di 7 hari hingga 0% pada 28 hari masa peram, di kondisi kadar air 33% (IP) peningkatan nilai CBR sebesar 0%-5,80%, pada kondisi kadar air 30% (OP) nilai CBR meningkat sebesar 0,25%-6,00%, dan di kondisi kadar air 20% (PL) peningkatan nilai CBR sebesar 0,64% pada masa peram 7 hari hingga 7,20% di 28 hari. Peningkatan dari nilai CBR sebelum dan setelah distabilisasi sebesar 0,62% hingga 7,20% dengan persentase sebanyak 1061,3%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa stabilisai dengan semen dan pasir dengan menambahkan variasi kadar air, dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah lempung lunak.

Kata Kunci: CBR, kadar air, masa peram, pasir, semen, stabilisas, tanah lempung lunak.

The majority of Indonesia's territory is characterized by clay soils with high plasticity, making it challenging to construct on these soils. Therefore, in planning a construction, an investigation must be carried out on the characteristics and strength of the soil, especially the properties of the soil that influence the bearing strength of the soil in supporting the construction load on it, one of which is the CBR (California Bearing Ratio) value. The method used to improve soil properties such as physical and mechanical properties is to carry out stabilization. In this research, the stabilization used was cement and sand with a composition of 2% cement and 20% sand, and varying water content at 53% (liquid limit), 33% (plastic index), 30% (optimum), and 20% (plastic limit). The tests conducted included Sieve Analysis, Specific Gravity, Water Content, Atterberg Limits, and CBR test to test the original soil and the test carried out to test the soil after being stabilized only used the CBR test with curing periods of 7, 14, 21, and 28 days. The results indicated a significant increase in CBR values. For soil with 53% water content (LL), CBR values stayed constant at 0% at 7 days and 0% at 28 days. At 33% water content (PI), CBR values increased from 0% to 5.80%. At 30% water content (OP), the CBR values rose from 0.25% to 6.00%, and at 20% water content (PL), the CBR values increased from 0.64% at 7 days to 7.20% at 28 days. The increase in the CBR value before and after stabilization ranged from 0.62% to 7.20%, with an improvement percentage of 1061.3%. The conclusion was that stabilization using cement and sand, along with varying water content, significantly improved the physical and mechanical properties of soft clay soil. Keywords: CBR, water content, curing period, cement, sand, stabilization, soft caly soil.

Detail Informasi