Sebagai bagian dari agroindustri dalam bentuk industri kecil dan rumah tangga, industri ikan kering tipis berperan dalam pengembangan agroindustri sektor perikanan. Industri ikan kering tipis di Kelurahan Juata Laut Kota Tarakan adalah mengolah komoditas ikan Nomei menjadi Ikan Kering Tipis yang dapat menghasilkan nilai tambah. Daerah pesisir Kelurahan Juata Laut merupakan sentra industri Ikan Kering Tipis di Kota Tarakan dengan karakteristik pengelompokan beberapa industri pada satu letak geografis, maka dari itu pengoptimalan klasterisasi industri ikan kering tipis dianggap perlu dilakukan melalui kerja sama antar stakeholder terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya keuntungan dan nilai tambah dari industri ikan kering tipis yang ada di Kelurahan Juata Laut, Kota Tarakan. Serta menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan klaster industri ikan kering tipis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Alat analisis yang digunakan adalah analisis usaha dan analisis nilai tambah Metode Hayami untuk menghitung besar keuntungan dan nilai tambah industri. Kemudian Partial Least Square (PLS) digunakan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan klaster industri. Teknik sampel yang digunakan adalah pencacahan lengkap (sensus) dan tahap pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, kuesioner serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri ini menguntungkan, besar pendapatan rata-rata yang diperoleh pengelola industri adalah Rp. 1.304.833,33 per bulan dan rata-rata nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan bahan baku menjadi ikan kering tipis adalah sebesar Rp. 17.285,57 per kg dengan rata-rata rasio nilai tambah sebesar 68,40 persen. Kemudian seluruh faktor-faktor dari Diamond Model Porter secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan klaster industri ikan kering tipis. Dari faktor-faktor yang berpengaruh tersebut, dapat diidentifikasi bahwa terdapat satu faktor dalam Teori Berlian Porter yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan klaster industri ikan kering tipis, faktor tersebut adalah Faktor Kondisi Permintaan dengan nilai Loading Factor sebesar 0,310 dan t-statistik sebesar 18,397.

As part of the agro-industry in the form of small and home industries, the Nomei Fish processing industry plays a role in the development of agroindustry of the fishery sector. Thin dry fish industry in Kelurahan Juata Laut Tarakan City is processing Nomei fish commodity into Thin Dry Fish that can produce added value. The coastal area of Kelurahan Juata Laut is the center of Thin Dry Fish industry in Tarakan City with the characteristics grouping of several industries in one geographical location, therefore the optimization of thin dry fish industry clusterization is considered necessary through cooperation among related stakeholders. The purpose of this research is to analyze the amount of profit and added value of thin dry fish industry in Kelurahan Juata Laut, Tarakan City. And analyze the most influential factors on the growth of dried thin fish industry cluster. This research is a kind of quantitative descriptive research. The analytical tool used is business analysis and value added analysis by Hayami Method to calculate the profit and value added of industry. Then Partial Least Square (PLS) is used to determine the most influential factors on the growth of industrial clusters. The sample technique used is the complete census and the data collection phase is done by observation technique, questionnaire and interview. The results showed that the industry is profitable, the average revenue earned by industrial managers is Rp. 1,304,833.33/month and the average value added resulting from the processing of raw materials into thin dry fish is Rp. 17,285.57/kg with an average value-added ratio of 68.40 percent. Then all the factors of Diamond Model Porter positively and significantly influence the growth of dried thin fish industry cluster. From these influential factors, it can be identified that there is one factor in the Porter Diamond Theory that has the most influence on the growth of the dried thin fish industry cluster, the factor is the Demand Condition Factor with the value of Loading Factor of 0.310 and the t statistics of 18.397.