
Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)
Pengarang : Jekriyanto - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Metode mutilasi pada kepiting bakau perlu dikurangi meskipun sangat memicu percepatan moulting. Uji manipulasi lingkungan pada budidaya kepiting soka perlu dilakukan yakni menggunakan kejutan salinitas air pada media pemeliharaan tanpa adanya mutilasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji proses moulting kepiting bakau (Scylla serrata) yang optimal dengan menggunakan perbedaan salinitas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan meliputi: perlakuan A salinitas 5 ppt; perlakukan B salinitas 10 ppt; perlakuan C salinitas 15 ppt; dan perlakuan D salinitas 20 ppt. Kepiting yang digunakan memiliki bobot tubuh berkisar antara 40 – 60 gram berjenis kelamin jantan dengan jumlah 16 ekor sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A memiliki waktu tercepat pada proses moulting, dengan hasil rata – rata 18 hari diikuti perlakuan B dengan lama waktu sekitar 32 hari, perlakuan C sekitar 34 hari dan perlakuan D tidak terjadi proses moulting pada waktu yang ditentukan. Hasil dari tingkat kelangsungan hidup selama penelitian adalah perlakuan B dan C memiliki tingkat kelangsungan hidup terbaik sekitar 100% sedangkan perlakuan A dan D dengan tingkat kelangsungan hidup yang cukup baik sekitar 75%. Berdasarkan uji ANOVA tidak terjadi perbedaan yang nyata antara perlakuan.
Kata Kunci: Kepiting Bakau (Scylla serrata), Moulting, Mutilasi, Salinitas
The mutilation method in mud crabs needs to be reduced even though it triggers molting acceleration. Environmental manipulation test on soka crab cultivation is necessary, by using water salinity shock in the rearing medium without mutilation. This study aimed to test the optimal molting process of mud crabs (Scylla serrata) by applying different salinity. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replicates. Treatments include treatment A 5 ppt salinity, treatment B 10 ppt salinity, treatment C 15 ppt salinity, and treatment D 20 ppt salinity. The crabs used had body weights ranging from 40 - 60 grams of male sex with a total of 16 samples. The results showed that treatment A had the fastest time in the molting process, with an average of 1 8 days followed by treatment B with a length of about 32 days, treatment C with about 34 days, and treatment D did not occur the molting process at the specified time. The results of the survival rate during the study were treatments B and C had the best survival rate of about 100% while treatments A and D had a fairly good survival rate of about 75%. Based on the ANOVA test, there was no significant difference between treatments. Keywords: Mud Crab (Scylla serrata), Moulting, Mutilation, Salinity