Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pra Operasi Yang Mengalami Kecemasan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pra Operasi Yang Mengalami Kecemasan

Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pra Operasi Yang Mengalami Kecemasan

Pengarang : Purnama Banjarnahor - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    LAPORAN STUDI KASUS

Abstract

Kecemasan merupakan ketegangan dalam diri sendiri tanpa objek yang jelas, objek tidak disadari dan berkaitan dengan kehilangan self image. Secara fisiologis situasi kecemasan akan mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem korteks adrenal. Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integritas fisik seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fisiologi maupun psikologi, dan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Relaksasi otot progresif merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengendurkan ketegangan jasmani yang akan berdampak pada penurunan ketegangan jiwa. Sebanyak 2 orang pasien yang dirawat pasien dirawat sesuai SPO RS dengan ditambahkan relaksasi otot progresif yang dilaksanakan 3 hari. Kedua pasien dilakukan Tes DASS-42 sebelum dan sesudah latihan otot progresif untuk mengetahui tingkat kecemasan masing-masing pasien dan didapatkan penurunan nilai kecemasan dihari pertama Ny. R tingkat kecemasan 11 (Sedang) menurun ke 3 (Normal) dan Ny. O tingkat kecemasan 8 (Ringan) ke 4 (Normal), Hari kedua Ny. R tingkat kecemasan 12 (Sedang) menurun ke 4 (Normal) dan Ny. O tingkat kecemasan 9 (Ringan) ke 3 (Normal) dan hari ketiga Ny. R tingkat kecemasan 10 (Sedang) menurun ke 3 (Normal) dan Ny. O tingkat kecemasan 7 (Ringan) ke 4 (Normal), ditemukan juga pada hasil evaluasi respon pasien yang cenderung lebih tenang dan merasakan efek positif setelah melakukan relaksasi otot progresif.

Kata Kunci: Kecemasan, Tindakan Bedah, Relaksasi Otot Progresif

Anxiety is internal tension without a clearly defined goal, the goal is unrealized and is associated with a decline in one's self-image. Anxiety-inducing circumstances stimulate the hypothalamus, which regulates the sympathetic nerve system and the adrenal cortical system, two neuroendocrine systems. Surgery can cause physiological and psychological stress reactions, pose a real or prospective harm to a person's physical integrity, and be a challenging experience for the majority of patients. Progressive muscle relaxation is a technique used to ease physical stress, which in turn helps ease mental tension. Two patients were treated in accordance with the standard operating procedure (SOP) of the hospital, supplemented by three days of progressive muscle relaxation. In order to assess each patient's degree of anxiety, the DASS-42 test was administered to them both before and after progressive muscle training. It was discovered that Mrs. Mrs.'s anxiety score dropped on the first day. Mrs. O's anxiety level dropped from 8 (Mild) to 4 (Normal), while R's anxiety level dropped from 11 (Medium) to 3 (Normal). Mrs. R's anxiety level (12) dropped to 4 (Normal) on the second day, while Mrs. O's anxiety level (9) declined to 3 (Normal). On the third day, Mrs. R's anxiety level (10) dropped to 3 (Normal), and Mrs. O's anxiety level (7) (Mild) dropped to 4 (Normal). Additionally, it was shown in the evaluation results of patient replies, where patients reported feeling better and being calmer after practicing progressive muscle relaxation. Keywords: Anxiety, Surgical Procedures, Progressive Muscle Relaxation

Detail Informasi