Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa, Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi kehamilan, pendarahan pasca persalinan, komplikasi pada masa nifas, dan penanganan yang tidak tepat. Asuhan komprehensif adalah asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir. Tujuannya untuk menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. N pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus dengan menggunakan standar manajemen kebidanan. Pengkajian dilakukan di rumah sakit umum carsa kota tarakan dan dilakukan kepada Ny. N G2P1A0 yaitu dengan melakukan kunjungan antenatal care sebanyak 2 kali pada usia kehamilan 37-39 minggu. Asuhan yang dilakukan pada persalinan pada tanggal 15 februari 2024, pukul 03.33 WITA umur kehamilan 39 minggu 1 hari. Kala I berlangsung 2 jam, kala II berlangsung 8 menit, kala II berlangsung 5 menit, dan kala IV berlangsung selama 2 jam. Masa nifas Ny. N berjalan dengan normal mulai dari kunjungan 6 jam yang dimulai tanggal 15 februari 2024. Tanda tanda vital, proses involusi, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan peneluaran lochea pada masa nifas berjalan dengan normal. Observasi bayi baru lahir yang dilakukan selama 1 kali. Kunjungan pada bayi baru lahir dilakukan sejak 0-2 jam setelah lahir. Bayi baru lahir dengan berat badan 3.600 gram normal, spontan, tidak ditemukan komplikasi dan tidak ada kelainan, bayi juga telah melakukan IMD. Kesimpulan yang didapatkan yaitu tidak terdapat kesenjangan antara teoridan praktik selama pelaksanaan asuhan komprehensif.

Maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) are one indicator of a nation's health, maternal death can be caused by pregnancy complications, postpartum bleeding, complications during pregnancy postpartum, and improper handling. Comprehensive care is care Obstetrics is provided comprehensively from pregnancy, childbirth, postpartum to newborn baby. The aim is to implement midwifery care effectively comprehensive to Mrs. N during pregnancy, childbirth, postpartum and neonates using midwifery management standards. The study was carried out at the Carsa General Hospital, Tarakan City and done to Mrs. N G2P1A0 namely by making antenatal visits care twice at 37-39 weeks of gestation. The care provided at birth on February 15 2024, at 03.33 WITA age 39 weeks 1 day pregnant. Stage I lasted 2 hours, stage II lasted 8 minutes, the second stage lasts 5 minutes, and the fourth stage lasts 2 hours. Period postpartum Mrs. N walked normally from the start of the 6 hour visit February 15 2024. Vital signs, involution process, uterine fundus height, Uterine contractions and expulsion of lochea during the puerperium proceed normally. Observation of newborns is carried out once. Baby visits newborns are carried out from 0-2 hours after birth. Newborn babies with heavy weight body 3,600 grams normal, spontaneous, no complications found and none abnormalities, the baby also has IMD. The conclusion obtained is that there is no gap between theoriesand practices during the implementation of comprehensive care.