
Analisis Sistem Agribisnis Sayuran Hidroponik Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan (Studi Kasus Pada “ Eugene Farm Hidroponik “ Di Kampung Bugis Dalam, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat)
Pengarang : Dayang Purmasari - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Sayuran Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai media tanam. Hidroponik berasal dari Bahasa Yunani, Yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Istilah hidroponik digunakan untuk menjelaskan tentang cara mencocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan sistem agribisnis pada sayuran hidroponik Kampung Bugis, Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik non probability sampling dan jenis sumber data yang digunakan adalah data primer melakukan melalui wawancara dengan panduan kuesioner. Kemudian data sekunder sebagai laporan hasil penelitian ataupun berbagai bentuk infomasi dari instansi yang ada kaitanya dengan penelitian dengan cara mengutip dan mengadakan studi pustaka dari buku-buku yang berhubungan hidroponik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsistem agribisnis sayuran hidroponik kampung bugis terdiri dari (a) subsistem hulu dalam pengadaan sarana dan prasarana produksi ialah seperti benih, nutrisi, peralatan dan screenhouse; (b) subsistem hilir yang meliputi penangannan dan pemasaran (tataniaga) produk pertanian dan olahannya, dan (c) subsistemn penunjang dengan batuan system infomasi dan Lembaga pertanian.
Kata Kunci: Agribisnis; Sayuran; Hidroponik
Hydroponic vegetables are cultivated using water as the growing medium. Hydroponics derives from the Greek words hydro' meaning water and 'ponos meaning labor. The term hydroponics refers to the method of growing plants without soil. The purpose of this research is to describe the agribusiness system of hydroponic vegetables in Kampung Bugis, Karang Anyar, West Tarakan Subdistrict, Tarakan City. The sampling technique used was non-probability sampling, and the data sources included primary data collected through interviews guided by a questionnaire and secondary data from relevant institutions and literature on hydroponics. The results indicated that the hydroponic vegetable agribusiness in Kampung Bugis consisted of (a) upstream subsystems involving the provision of production facilities and infrastructure such as seeds, nutrients, equipment, and screenhouses, (b) downstream subsystems including the handling and marketing of agricultural products and their derivatives, and (c) supporting subsystems with information systems and agricultural institutions. Keywords: Agribusiness, Vegetables, Hydroponics