Analisis Kelayakan Finansial Kakao (Theobroma cacao l.) Pada Kawasan Agroforestri Di Desa Antutan (Studi Kasus: Kelompok Tani Hutan Simpeng Ulun Bulungon Binaan UPTD. KPH Bulungan) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Kelayakan Finansial Kakao (Theobroma cacao l.) Pada Kawasan Agroforestri Di Desa Antutan (Studi Kasus: Kelompok Tani Hutan Simpeng Ulun Bulungon Binaan UPTD. KPH Bulungan)

Analisis Kelayakan Finansial Kakao (Theobroma cacao l.) Pada Kawasan Agroforestri Di Desa Antutan (Studi Kasus: Kelompok Tani Hutan Simpeng Ulun Bulungon Binaan UPTD. KPH Bulungan)

Pengarang : Fitri Puji Lestari - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pengembangan usahatani kakao memerlukan perhitungan untuk memastikan bahwa investasi yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan. Desa Antutan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Kelompok Tani Hutan Simpeng Ulun Bulungon merupakan salah satu kelompok tani yang memiliki izin perhutanan sosial yang dibentuk pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, penerimaan, kelayakan finansial kakao pada kawasan agroforestri milik Kelompok Tani Hutan Simpeng Ulun Bulungon. Metode yang digunakan untuk analisis kelayakan finansial terdiri atas Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periode (APP). Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa pendapatan yang akan diperoleh selama (2039) 20 tahun sebesar Rp.151.825.000, nilai NPV sebesar Rp 188.038.038 > 1 maka usahatani kakao layak untuk dijalankan. Net B/C kakao 4 > 1 maka usahatani layak untuk dijalankan. IRR kakao sebesar 17% > 10% maka usahatani akan mengalami peningkatan. PP kakao selama 11 tahun pengusahaan menunjukkan bahwa usahatani kakao pada kawasan agroforestri yang dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan Simpeng Ulun Bulungon layak secara finansial.

Kata Kunci: Agroforestri, Kakao, Pendapatan, Kelayakan

The development of cocoa farming requires calculations to ensure that the investment made will generate profits. Antutan Village is one of the villages ini Tanjung Palas District, Bulungan Regency, where most people work as farmers. The Simpeng Ulun Bulungon Forest Farmer Group is a farmer group with a social forestry permit formed in 2022. This study aims to determine cocoa’s income, revenue, and financial feasibility in the agroforestry area owned by the Simpeng Ulun Bulungon Forest Farmer Group. The methods used for financial feasibility analysis consist of Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP). The sampling method used purposive sampling. The study results conclude that the income obtained during (2039) 20 years is Rp.151.825.000, the NPV value is Rp.188.038.038> 1, so cocoa farming is feasible. The Net B/C of cocoa is 4> 1, so farming is feasible. The IRR of cocoa is 17% > 10%, so farming will experience an increase. The PP of cocoa for 11 years of cultivation shows that cocoa farming in the agroforestry area carried out bye the Simpeng Ulun Bulungon Forest Farmer Group is financially feasible. Keywords: Agroforestry, Cocoa, Income, Feasibility

Detail Informasi