
Gambaran Kejadian Persalinan Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Tahun 2024
Pengarang : NUR LINDA - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2021, jumlah persalinan dengan metode Sectio Caesarea di Indonesia sebesar 17,6%. Indikasi dilakukannya persalinan secara Sectio Caesarea disebabkan oleh beberapa komplikasi dengan persentase sebesar 23,2% dengan posisi janin melintang/sungsang (3,1%), perdarahan (2,4%,) eklamsi (0,2%), ketuban pecah dini (5,6%), partus lama (4,3%), lilitan tali pusat (2,9%), plasenta previa (0,7%), hipertensi (2,7%), dan lainnya (4,6%). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Tahun 2024. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan model pendekatan Cross-Sectional. Populasi adalah pasien yang melakukan persalinan sectio caesarea dari bulan Januari hingga bulan Desember 2023 di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan sebanyak 286. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sebanyak 286. Berdasarkan analisis menunjukkan data paling dominan pada umur kehamilan adalah aterm (83,6%), pada paritas adalah multipara (52,1%), pada cephalopelvik disproportion adalah tidak cephalopelvik disproportion (79,4%), pada riwayat persalinan adalah perabdominal (63,5%), pada usia adalah usia 20-35 tahun (76,9%), pada preeklampsia adalah tidak preeklampsia (83,6%), pada partus lama adalah tidak partus lama (90,9%), dan pada ketuban pecah dini adalah tidak ketuban pecah dini (87,8%). Diharapkan bagi bidan dalam memberikan pertolongan persalinan dan melakukan layanan ANC dapat meningkatkan pengetahuan melalui literatur terbaru dan memberikan edukasi secara langsung pada ibu hamil tentang pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan agar tidak menyebabkan persalinan dengan tindakan Sectio Caesarea.
Kata Kunci: Sectio Caesarea, Umur Kehamilan, Paritas, Cephalopelvik Disproportion, Riwayat Persalinan, Usia, Preeklampsia, Partus Lama, Dan Ketuban Pecah Dini
Based on RIKESDAS data in 2021, the number of births with sectio caesarea method in indonesia was 17.6%. the indication of sectio caesarea delivery is caused by several complications with a precentage of 23.2%. with transverse/breech fetal position (3.1%), bleeding (2.4%), eclampsia (0.2%), premature ruptur of membranes (5.6%), long partus (4.3%), umbilical cord circumference (2.9%), placenta previa (0.7%), hypertension (2.7%), and other (4.6%). the purpose of study was to find out the factors that affect sectio caesarea delivery at tarakan city public hospital in 2024. the research design used descriptive analysis with cross-sectional approach model. the population was patiens who performed sectio caesarea delivery form january to december 2023 at tarakan city hospital as many as 286. the sampling used a total sampling technique with a total of 286. based on the analysis, the most dominant data at gestasional age were atrem (83.6%), at parity was multipara (52.1%), in cephalopelvik disproportion was not cephalopelvik disproportion (79.4%), in childbrith history was abdominal (63.5%), at age was 20-35 years old (76.9%), in preeclampsia was not preeclampsia (83.6%), in old partus was not partus old (90.9%), and in prematur rupture of membranes, there is not premature rupture of membranes (87.8%). it was expected that midwives in provoding childbrith assistance and performing ANC services can increase knowladge through the lastes literature and provide education directly to pregnant women about the prevention of pregnancy and chilbrith complications so as not to cause childbrith with sectio caesarea action. Keywords: Section Caesarea, Gestasional Age, Parity, Cephalopelvic Disproportion, Labor History, Age, Preeclampsia, Old Partus, And Premature Rupture Of Amniotic Fluid