
Hubungan Pengetahuan Dan Aksesibilitas Dengan Pilihan Persalinan Di Rumah Tanpa Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja
Pengarang : Anni Mangiwa - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Tingginya kematian ibu akibat dari kurangnya kesiapan ibu pada masa kehamilan serta terjadinya komplikasi saat persalinan yang tidak segera ditangani, sehingga menimbulkan pendarahan, infeksi, hipertensi bahkan keguguran. Hal ini diperkuat dengan kurangnya pengetahuan dan aksesbilitas dalam menjangkau fasilitas kesehatan yang memadai sehingga ibu lebih memilih melahirkan di rumah. tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan aksebilitas dengan pilihan persalinan di rumah tanpa bantuan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Long Berang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif analitik pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 36 sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji univariat (frekuensi) dan uji bivariat (uji Chi-Square). Hasil uji uniariat ditemukan responden dengan pengetahuan baik 22 (61,1%) dan pengetahuan kurang 14 (38,9%,) responden dengan aksebilitas yang sulit mencapai 21 (58,3%) dan aksibilitas mudah mencapai 14 (41,7%,) sementara itu responden yang memilih persalinan di rumah sebanyak 13(36,1%) dan yang tidak memilih persalinan di rumah sebesar 23(63,9). Hasil bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan aksibilitas dengan pilihan persalinan di rumah tanpa bantuan tenaga medis dengan nilai p Value 0,00 < 0,05. Sehingga diperlukan kajian dan solusi terbaik dalam menangani maslaah aksibilitas, sehingga masyarakat dapat menjangkau fasilitas kesehatan dengan mudah.
Kata Kunci: Aksebilitas, Fasilitas Kesehatan, Pengetahuan, Persalinan
High maternal morality is often due to a lack of preparedness during pregnancy and unreated complications during childbirth, such as bleeding, infection, hypertensions, and miscarriage. This situation is exacerbated by limited knowledge and poor accessibility to adequate health facilities, leading many mothers to prefer giving birth at home. This research animed to determine the relationship between knowledge and accessibility with the decision to give birth at home without the assistance of health personel in the working area of Long Berang Public Health Center. A cross-sectional quantitative descriptive-analytical research approach was used. The sample consisted of 36 participants selected using a total sampling technique. Date were collected using a questionnaire and annalized using univariate tests (frequency) and bivariate tests (Chi-Square test). Univariate analysis revealed that 22 respondents (61.1%) had good knowledge, while 14 (38.9%) had poor knowledge. Additionally, 21 respondents (58.3%) reported difficult accessibility, and 15 (41.7%) reported easy accebility. Of the respondents, 13 (36.1%) chose home birth, while 23 (63.9%) did not. Bivariate analysis indicated a significant realitonship between knowledge and accessibility with the decision to give birth at home without the assistance of health personnel, with a p-value of 0.00 < 0.05. These findings highlighted the need for improved education and better solutions to address accebility issues,ensuring that more mothers can reach health facilities easily. Keywords: Accessibility, Health Facilities, Knowledge, Childbirth