Makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan tambahan yang diberikan kepada bayi di atas 6 bulan untuk tumbuh kembangnya. Pemberian MPASI yang optimal dapat menjamin tumbuh kembang yang optimal, tidak hanya mencegah stunting, namun dapat mengantisipasi kejadian obesitas, menurunkan risiko anemia, defisiensi mikronutrien dan risiko diare pada anak. Puskesmas Malinau Seberang masih ditemukan 34 balita stunting, sehingga langkah pencegahan harus segera dilakukan oleh tenaga kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memastikan pemberian makanan pendamping ASI yang adekuat dan benar dengan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki anak balita. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Perbandingan Metode Kelas Ibu Balita dengan Home visit terhadap pengetahuan ibu tetang makanan pendamping ASI (MPASI) di Posyandu Beringin Desa Lubak Manis Kalimantan Utara. Desain penelitian menggunakan Quasy Eksperiment dilaksanakan pada bulan Mei - Juni tahun 2024 dan berlokasi di Posyandu Beringin Desa Lubak Manis, Kalimantan Utara. Sampel penelitian terdiri dari 30 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Masing – masing kelompok terdiri dari 15 responden kelompok Kelas ibu balita dan 15 responden kelompok Home visit. Analisis Uji statistik bivariat menggunakan menggunaka analiss Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ibu balita dan kelompok home visit karena nilai p value 0.169 > 0.05. Meski demikian pada ibu yang diberikan home visit memiliki nilai mean yang lebih besar yakni 13,87 dibandingkan dengan ibu yang di kelas ibu balita dengan nilai mean sebesar 13,27. Kesimpulan: Hasil ini menginterpretasikan bahwa pemberian kelas ibu balita ataupun home visit sama-sama dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang MPASI, dan baik digunakan sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang MPASI.

Kata Kunci: Air Susu Ibu, MPASI, Kelas Ibu Balita, Home Visit

Complementary breast milk food (MPASI) is additional food given to babies over 6 months. Providing optimal MPASI can guarantee optimal growth and development, not only prevent stunting, but also anticipate the incidence of obesity and reducing the risk of anemia, micronutrient deficiencies, and diarrhoa in children. Malinau Seberang Health Center still found 34 stunted toddlers, so preventive measures must be taken immediately by health workers. One effort to ensure adequate and correct complementary food for breast milk by providing counseling to increase the knowledge of mothers who have children under five. The aim of this research is to analyze the comparison of the toddler mother's class method with home visits on mothers' knowledge about complementary foods for breast milk (MPASI) at the Beringin Posyandu, Lubak Manis Village, North Kalimantan. The research design using the Quasy Experiment was carried out in May - June 2024 and was located at Posyandu Beringin, Lubak Manis Village, North Kalimantan. The research sample consisted of 30 respondents who were divided into 2 groups. Each group consisted of 15 respondents from the Class group for mothers of toddlers and 15 respondents from the Home visit group. Analysis of bivariate statistical tests using Mann Whitney analysis. The results of the study showed that there was no significant difference between the group of mothers of toddlers and the home visit group because the p value was 0.169 > 0.05. However, mothers who were given home visits had a greater mean value, namely 13.87, compared to mothers in the toddler mother class with a mean value of 13.27. Conclusion: These results interpret that providing classes for toddler mothers or home visits can both increase mothers' knowledge about MPASI and are good for use as a medium to increase mothers' knowledge about MPASI. Keywords: Breast Milk, MPASI, Toddler Mother Class, Home Visit