
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Penggunaan Kontrasepsi Pada Pernikahan Usia Dini Di Kabupaten Malinau
Pengarang : Yelfriani Warani - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Pendahuluan : Hasil studi pendahuluan dan studi literatur di Kabupaten Malinau diperoleh informasi ada 12 orang ibu ( 60 % ) menikah pada usia < 20 tahun. Semua ibu yang menikah pada usia < 20 tahun ( 80 % ) tidak menggunakan kontrasepsi untuk menunda kehamilan sampai cukup umur. Alasan tidak menggunakan Kontrasepsi KB bermacam-macam antara lain : ibu tidak tahu risiko yang akan dialami jika hamil muda, ingin mempunyai keturunan segera setelah menikah, hamil duluan sebelum menikah ( 50 % ), serta keputusan menggunakan KB masih harus menunggu ijin suami. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor - faktor yang berhubungan dengan partisipasi penggunaaan kontrasespsi pada pernikahan usia dini di Kabupaten Malinau. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sejumlah 62 responden yang diambil secara simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner serta analisis data menggunakan uji statistis Chi Square. Hasil: hasil penelitian di dapatkan sebagian besar wanita yang menikah pada usia dini tidak menggunakan kontrasepsi 44 ( 71 % ), tingkat Pendidikan rendah 48 responden ( 77,42 % ) dengan nilai p value 0,531, berpengetahuan kurang 38 ( 61,30 % ) dengan nilai p value = 0,082, sebagian besar menikah pada rentang usia 15 - 19 tahun 47 responden ( 75,81 % ) dengan nilai p value = 0,028, suami sebagian besar tidak mendukung penggunaan kontrasepsi 48 ( 77,42 % ) dengan nilai p value = 0.001, dan mayoritas status ekonomi rendah 33 ( 53,23 % ) dengan nilai p value 0,148.
Kesimpulan : Faktor usia dan dukungan suami berhubungan signifikan dengan partisipasi penggunaan kontrasepsi pada pernikahan usia dini di Kabupaten Malinau.
Kata Kunci: Dukungan Suami, Pernikahan Usia Dini, Usia
Twelve moms ( or 60 % ) were married at the age of under twenty, according to the findings of preliminary and previous studies conducted in the Malinau Regency. 80 % of mothers who got married before turning twenty did not use birth control to put off getting pregnant until they were older. There are many reasons why women choose not to use family planning contraception, such as: they want children right away after marriage, are unaware of the risks involved in getting pregnant at a young age, or get pregnant before marriage ( 50 % of cases ) ; additionally, the choice to use family planning still needs to be approved by the husband. The purpose of this research was to analyse factors related to the choice of contraceptive method in early marriage in Malinau Regency. This research employed a type of quantitative descriptive analytical research with a cross sectional design. The sample in this study was 62 respondents taken using simple random sampling. Data collection used a questionnaire and data analysis used the Chi Square statistical test. The research results indicated that the majority of women who married at an early age did not use contraception, 44 ( 71 % ), had a low education level, 48 respondents ( 77.42 % ) with a p value of 0.531, had less Knowledge, 38 ( 61.30 % ) with p value 0.082, most of them married between the ages of 15 - 19 years 47 respondents ( 75.81 % ) with p value 0.028, most husbands did not support the choice of contraception 48 ( 77.42 % ) with p value 0.001, and the majority had low economic status 33 ( 53.23 % ) with a p value of 0.148. In early marriage in Malinau Regency, the choice of contraceptive method is highly influenced by age and the support of the husbands. Keywords: Husband's Support, Early Marriage, Age