
Analisis Determinan Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017-2022
Pengarang : Nada Mukminah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu faktor pendukung pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara berkembang yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang merata tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyerapan tenaga kerja mempengaruhi produk domestik regional bruto dan indeks pembangunan manusia serta belanja daerah dan upah minimum mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di kabupaten/kota provinsi kalimantan utara. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder selama 6 tahun dimulai dari tahun 2017-2022 sehingga diperoleh data sebanyak 36 data. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variable Produk Domestik Regional Bruto, Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Sedangkan belanja daerah tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/kota Kalimantan Utara. Adapun secara simultan Produk Domestik Regional Bruto, Indeks Pembangunan Manusia, belanja daerah dan upah minimum berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/kota Kalimantan Utara. Nilai pada koefisien determinasi Adjusted R- squared adalah 0,917647 dimana PDRB, IPM, belanja daerah dan upah minimum sebesar 91,76 %. Sedangkan sisanya 8,24 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat pada model regresi.
Kata Kunci : Penyerapan tenaga kerja; produk domestik regional bruto; indeks pembangunan manusia; belanja daerah dan upah minimum
Labor absorption is one of the supporting factors for economic development carried out by developing countries that aims to create equitable economic growth. The purpose of this study is to determine how labor absorption influences the Gross Regional Domestic Product (GRDP) and Human Development Index (HDI), as well as how regional expenditure and minimum wages influence labor absorption in regencies/cities of North Kalimantan Province. This study employed a quantitative approach. The data used was secondary data collected over six years, from 2017 to 2022, resulting in a total of 36 data points. The findings indicated that, partially, the variables of Gross Regional Domestic Product, Human Development Index, and Minimum Wage significantly affect labor absorption. However, regional expenditure does not substantially affect labor absorption in the regencies/cities of North Kalimantan Province. Simultaneously, Gross Regional Domestic Product, Human Development Index, regional expenditure, and minimum wage have a significant effect on labor absorption in the regencies/cities of North Kalimantan Province. The Adjusted R-squared coefficient value is 0.917647, indicating that GRDP, HDI, regional expenditure, and minimum wage explain 91.76% of the variation in labor absorption, while the remaining 8.24% is explained by other variables not included in the regression model. Keywords: Labor absorption; Gross Regional Domestic Product, Human Development Index; regional expenditure; minimum wage