
Analisis Stabilitas Transien Menggunakan Metode Kriteria Sama Luas Pada Sistem Transmisi 150 Kv Wilayah Kaltimra
Pengarang : Novia Mulyaningsih - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Kebutuhan listrik semakin meningkat sehingga dibutuhkan sistem kelistrikan yang handal dan stabil. Salah satu aspek penting yaitu kestabilan transien. Kestabilan transien adalah kemampuan sistem untuk mempertahankan keadaan sistem setelah mengalami gangguan besar seperti hubung singkat tiga fasa. Seperti pada wilayah Kaltimra untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat maka dibangun sistem transmisi 150 kV PT. PLN UPT Kaltimra. Oleh karena itu diperlukan analisa kestabilan transien. Teori dalam penelitian ini meliputi stabilitas rotor, frekuensi bus dan tegangan bus untuk memahami perilaku sistem dalam kondisi transien. Metode kriteria sama luas dipilih dalam mengevaluasi kestabilan sistem setelah terjadi gangguan dengan teknik analisa data memberi simulasi gangguan hubung singkat tiga fasa kemudian perhitungan terhadap waktu pemutus gangguan dan terakhir penentuan dengan metode kriteria sama luas. Hasil penelitian ini menunjukkan pada kasus 1 waktu pemutus kritis adalah 0,26 detik dengan sudut awal 32,921 derajat, sedangkan pada kasus 2 waktu pemutus kritis adalah 0,196 detik dengan sudut awal 35,9085 derajat. Simulasi menunjukkan genetaror dapat memulihkan kestabilan dalam 0,42 detik untuk kasus 1dan 0,35 detik untuk kasus 2 setelah gangguan. Sehingga dari analisa kestabilan dengan metode kriteria sama luas maka luas A1=A2 yang menunjukkan bahwa kedua generator dapat mempertahankan kesinkornannya setelah gangguan.
Kata kunci : Kestabilan transien, sistem transmisi, waktu pemutus kritis, kriteria sama luas, simulasi gangguan.
The need od electricity in inscreasing, thus a reliable and stable electricity system is needed. One important aspect in transient stability. Transient stability is the ability of a system to maintain a system state after experiencing a major disturbance such as a three-phase short circuit. As in Kaltimra area, to be able to meet the increasing electricity demand, a 150 kV transmission system was built PT.PLN UPT Kaltimra. Therefore, a transient stability is needed. The theory in this study includes rotor stability, bus frequency and bus voltage to understand the behaviour of the system in transient conditions. The same board criteria method was chosen in evaluating the stability of the system after a disturbance with a data, analysis technique that provides a three-phase short-circuit fault simulation, them the calculation of fault breaker time, and finally the determination with the same broad criteria method. The results of this study showed that in case 1, the critical breaker time was 0.26 seconds with an initial angle of 32.921 degrees, while in case 2 the critical breaker time was 0.196 seconds with a initial angle of 35.9085 degrees. Simulations presented that the generator can restore stability ini 0.42 seconds for case 1 and 0.35 seconds for case 2 after the disturbance. Therefore, from the stability analysis with the same criteria method, the area A1 = A2 showed that the two generators can maintain its synchronization after the disturbance. Keywords : Transient Stability, Transmission System, Critical Disconnect Time, Broad Criteria, Interference Simulation.