Analisis Kandungan Mineral Pada Air Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Kandungan Mineral Pada Air Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan

Analisis Kandungan Mineral Pada Air Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan

Pengarang : Serianto Simon - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI


Abstract

Mineral merupakan komponen yang diperlukan oleh udang windu, meskipun hanya dalam jumlah kecil. Namun, informasi mengenai hubungan ketersediaan mineral dan kegiatan budidaya udang windu masing sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mineral yang tersedia pada tambak udang windu (Penaeus monodon). Terdapat 2 lokasi yang berbeda yaitu di Kecamatan Tarakan barat dan Tarakan timur Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini telah didapatkan nilai ukur pada magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan zat besi (Fe) yang dimana baik hasil dari tambak 1 maupun tambak 2 memenuhi baku mutu untuk kegiatan budidaya. Pada Tambak 1 diperoleh nilai magnesium (Mg) 1200-1245 mg/L, kalsium (Ca) dengan nilai 438-480 mg/L dan untuk nilai zat besi (Fe) < 0,02 mg/L. pada Tambak 2 diperoleh nilai magnesium (Mg) 1200-1290 mg/L, Kalsium (Ca) dengan nilai 432-480 mg/L dan untuk nilai Zat Besi (Fe) < 0,02 mg/L. Kisaran nilai kualitas air diperoleh nilai suhu 31,40-32,00°C, salinitas 17,30-17,88 ppt, pH 7,29-7,80, dan oksigen terlarut 5,29-5,87 mg/L, pada semua tambak tergolong layak untuk budidaya udang windu. Kualitas air tambak tidak memberi pengaruh signifikan terhadap mineral. Hasil panen yang diperoleh di Tambak 1 sebesar 90 kg, sedangkan di Tambak 2 tidak dilakukan pemanenan.

Kata Kunci: Unsur Mikro, Unsur Makro, Logam

Tarakan City covers 657.33 km², with the ocean accounting for 61.8% (or roughly 406.53 km²). This is an exciting prospect for the development of marine and fisheries resources. Aside from the coastline, Tarakan has fishing potential, including traditional ponds for aquaculture activities, particularly tiger shrimp. Tiger shrimp require minerals but in modest quantities. However, the relationship between mineral availability and tiger shrimp aquaculture is still poorly known. The of this study is to determine the minerals found in tiger shrimp ponds (Penaeus monodon). The study was carried out between April and July in two different locations: the districts of west Tarakan and East Tarakan, Tarakan City, North Kalimantan Province. This study emlploys an exploratory approach, with purposive sampling being implemented. This investigation yielded measured values for magnesium (Mg), calcium (Ca), and iron (Fe), indicating that both Pond 1 and Pond 2 meet the quality standards for aquaculture activities. Pond 1 had magnesium (Mg) values of 1200-1245 mg/L, calcium (Ca) values of 438-480 mg/L, and iron (Fe) levels of less than 0.02 mg/L. Pool 2 has magnesium (Mg) level of 1200-1290 mg/L, calcium (Ca) values 432-480 mg/L, and iron (Fe) values of < 0.02 mg/L, all of which are safe for tiger shrimp cultivation. The water quality values (temperature, salinity, pH, and dissolved oxygen) in all ponds were appropriate for tiger shrimp production. Mineral concentrations were not significantly affected by pond water quality. Pond 1 yielded 90 kg, while Pond 2 saw no harvesting. Keywords: Microelements, Macroelements, Metals

Detail Informasi