
Studi Aliran Daya Sistem Jaringan Transmisi 150 KV Provinsi Kaltimra
Pengarang : Ferdy - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Penyaluran Energi listrik dalam jumlah besar pada sistem tenaga biasanya dilakukan melalui saluran tegangan tinggi. Guna memastikan penyediaan energi listrik yang berkelanjutan dan berkualitas bagi pelanggan. Namun keadaan dilapangan energi yang disalurkan kepada masyarakat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Studi aliran daya diperlukan untuk menetapkan kondisi operasi sistem tenaga dalam keadaan tunak. Tujuan dilakukan studi aliran daya adalah agar dapat menetapkan sudut tegangan, magnitudo tegangan, daya aktif dan daya reaktif pada saluran sistem tenaga listrik, serta losses yang muncul pada sistem tenaga. Studi aliran daya juga perlu dilakukan saat jaringan trasnmisi diperluas, tujuannya untuk memastikan bahwa sistem beroperasi dengan efisien, meminimalkan rugi daya, dan mempertahankan stabilitas serta keandalan operasi. Metode yang digunakan dalam menganalisis aliran daya adalah metode Newton-Raphson yang terdapat dalam program DIgSILENT PowerFactory. Sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sistem interkoneksi 150 kV Kalseltengtim (sistem 150 kV barito dan sistem 150 kV Mahakam) yang terinterkoneksi pada tahun 2018 melalui SUTT 150 kV Kuaro-Petung. Total kapasitas pembangkit sebesar 625,77 MW dan 565,72 MVAR dengan total daya beban yang dilayani pada sistem ini sebesar 620,93 MW dan 465,70 MVAR. Untuk losses pada sistem jaringan transmisi 150 kV Kaltimra sebesar 4,84 MW dan 100,02 MVAR.
Kata kunci: Studi aliran daya, sistem 150 kV, metode newton-raphson, DIgSILENT PowerFactory, losses
Power flow studies are necessary to establish steady-state operating conditions of the power system. The purpose of conducting a power flow study was to be able to determine the voltage angle, voltage magnitude, active power and reactive powerin the power system lines, as well as losses that appear in the power system. Large amounts of electrical energy were typically distributed in power systems via high voltage lines. To ensure the provision of sustainable and quality electrical energy for customers. However, the situation on the ground that the energy distributed to the community was not as expected. When the transmission network was enlarged, power flow studies must also be completed. The purpose was to guarantee the the system run effectively, reduced power losses, and upholded operational stability and reliability. The DIgSILENT PowerFactory program’s Newton-Rapshon approach was the one used to assess power flow. The 150 kV Kalseltengtim interconnection system (150 kV Barito system and 150 kV Mahakam System) was the electrical in East Kalimantan Province. It was connected in 2018 via the Kuaro-Petung 150 kV SUTT. With a total load power of 620.93 MW and 465.70 MVAR serviced by this system, the total producing capacity was 625.77 MW and 565.72 MVAR. The losses in the 150 kV transmission network system of Kaltimra were 100.02 MVAR and 4.84 MW Keyword: Power Flow Study, 150 kV system, Newton-Raphson Method, DIgSILENT Power Factory, Losses