Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis produktivitas dan efektivitas pembiayaan perbankan terhadap pembentukan PDRB di Kabupaten Nunukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder hasil publikasi Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. Pada penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 2018-2023. Pada penelitian ini menggunakan alat analisis produktivitas, Incremental Capital Output Rasio, Tipologi Klassen dan perencanaan kebutuhan modal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sektor dengan produktivitas tertinggi adalah sektor jasa pendidikan dengan nilai rata rata Rp. 13.985,38 dan produktivitas terendah yaitu sektor jasa lainnya dengan nilai rata-rata Rp. 0,09. Kemudian berdasarkan hasil analisis efektivitas, dimana sektor paling efektif adalah sektor jasa pendidikan dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan nilai rata-rata Rp. 0,00 dan sektor paling tidak efektif adalah sektor jasa lainnya dengan nilai rata-rata Rp. 148,29. Pada hasil analisisi Tipologi Klassen pemetaan produktivitas dan efektivitas dimana sektor yang terklasifikasi sebagai sektor inovatif adalah sektor jasa pendidikan dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib selama 4 tahun dan sektor yang terklasifikasi sebagai sektor tertinggal adalah sektor jasa lainnya dan sektor jasa perusahaan selama 6 tahun. Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan modal pada skenario I dengan target pertumbuhan sebesar 6% pada tahun 2024 dibutuhkan modal sebesar Rp. 3,90 triliun. Kemudian pada skenario II dengan target pertumbuhan sebesar 8% pada tahun 2024 dibutuhkan modal sebesar Rp. 5,21 triliun. Dan kemudian pada skenario III dengan target pertumbuhan sebesar 10% pada tahun 2024 dibutuhkan modal sebesar Rp. 6,51 triliun.

Kata kunci : Produktivitas; Efektivitas; Pembiayaan Perbankan; PDRB

This study aims to determine and analyse the productivity and effectiveness of banking financing in forming GRDP in the Nunukan Regency. This research used a quantitative approach with secondary data from the publications of Bank Indonesia (Bl) and the Central Statistics Agency (BPS) of Nunukan Regency. This research also used time series data from 2018-2023. This research used productivity analysis tools, including incremental capital-output ratio, Klassen Typology, and capital needs planning. The results of this study showed that the sector with the highest productivity is the education services sector, which has an average value of Rp. 13,985.38, and the lowest productivity is the other services sector, with an average value of Rp. 0.09. Then, based on the results of the effectiveness analysis, the most influential sectors were the education services sector and the government administration sector, defence, and mandatory social security, with an average value of Rp. 0.00, and the least effective sector is the other services sector, with an average value of Rp. 148.29. In the results of the Klassen Typology analysis of productivity and effectiveness mapping where, the sectors classified as innovative sectors were the education services sector and the government administration sector, defence and compulsory social security for four years, and the sectors classified as lagging sectors were other services sectors and the corporate services sector for six years. Based on the analysis of projected capital requirements in scenario I, with a growth target of 69% in 2024, a capital of Rp. 3.90 trillion was needed. Then, in scenario II, with a growth target of 8% in 2024, capital of Rp. 5.21 trillion is needed, and then in scenario II, with a growth target of 10% in 2024, the capital is Rp. 6.51 trillion was needed. Keywords: Productivity, Effectiveness; Banking Financing; GRDP