Tingkah Laku Makan Dan Jenis Pakan Bekantan (Nasalis Larvatus) Dalam Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan (KKMB) Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Tingkah Laku Makan Dan Jenis Pakan Bekantan (Nasalis Larvatus) Dalam Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan (KKMB) Di Kota Tarakan

Tingkah Laku Makan Dan Jenis Pakan Bekantan (Nasalis Larvatus) Dalam Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan (KKMB) Di Kota Tarakan

Pengarang : Arini Radianti - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Bekantan (Nasalis larvatus) adalah salah satu spesies yang dilindung. Primata ini memiliki ciri khas pada bagian hidungnya yang panjang. Di Kota Tarakan masyarakat mengenal bekantan dengan sebutan “Monyet Belanda” karena karakteristik wajahnya yang menonjol dan warna oranye pada bagian bulunya. Penelitian yang dilakukan di Kawasan Konservasi mangrove dan bekantan (KKMB) Tarakan bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan dan jenis p/akan serta mengidentifikasi potensi ancaman terhadap kelangsungan hidup bekantan. Teknik pengambilan yang digunakan adalah Ad libitum sampling, pengumpulan data melibatkan pemantauan rutinitas harian individu untuk menentukan durasi dan frekuensi perilaku yang diamati. Sampel penelitian terdiri dari dua ekor bekantan, terdiri dari satu jantan dan satu betina. Pengumpulan data melibatkan pemanfaatan tabel aktivitas harian, catatan perilaku makan, dan wawancara terstruktur pada pengelola Kawasan Konservasi mangrove dan bekantan (KKMB) Tarakan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa proporsi aktivitas lokomotor/ berpindah bekantan, terhitung 30,26% dari perilaku yang diamati. Sementara itu, untuk perilaku makan diperoleh persentase sebanyak 55,68% dari yang paling banyak dilakukan adalah memetik dan untuk preferensi mengonsumsi daun muda dengan jumlah 58,42%. Bekantan menunjukkan preferensi untuk daun muda paling tinggi karena monyet ini termasuk folivorous (pemakan daun muda), karena daun ini rendah serat kasar, memfasilitasi pencernaan yang lebih mudah dan menawarkan kandungan protein yang tinggi. Selain itu, di KKMB bekantan juga diberikan pakan tambahan berupa pisang muda jenis kapok/muli. Temuan lain penelitian ini dari wawancara terdapat tiga sumber utama ancaman bagi para bekantan, yaitu faktor manusia, hewan, dan tumbuhan dalam fasilitas yang ditunjuk. Mengingat berbagai ancaman yang dihadapi oleh hewan endemik ini, diharapkan agar pengelolaan KKMB dapat dioptimalkan.

Keywords : Tingkah Laku, KKMB.

: Proboscis monkeys (Nasalis Larvatus) are one of the protected species. This primate is characterized by its long nose. In Tarakan City, people know probosci monkeys as "Dutch monkeys" because of their prominent facial characteristics and the orange color of their fur. Research conducted in the Tarakan Mangrove and Proboscis Monkey Conservation Area (KKMB) aims to determine feeding behavior and food types and identify potential threats to the survival of proboscis monkeys. Ad libitum sampling technique was used; data collection involved monitoring individuals' daily routines to determine the duration and frequency of observedbehaviors. The study sample consisted of two proboscis monkeys, one male and one female. Data collection involved using daily activity tables, feeding behaviorrecords, and structured interviews with managers of the Tarakan Mangrove and Proboscis Monkey Conservation Area (KKMB). This study revealed that the proportion of locomotor/moving activities of probosci monkeys accounted for 30.26% of the observed behaviour. Meanwhile, 55.68% of the most done feeding behavior was picking and preference to consume young leaves, with 58.42%. Proboscis monkeys showed the highest preference for young leaves because they are folivorous (young leaf eaters), as these leaves are low in crude fiber, facilitate easier digestion, and offer high protein content. In addition, at KKMB, the proboscis monkeys were also given additional food in the form of young kapok/muli-type bananas. Another finding of this study from interviews was that there were three primary sources of threats to proboscis monkeys, namely human, animal, and plant factors within the designated facilities. Given the various threats these endemic animals face, the management of MPAs is expected to be optimized. Keywords : Proboscis monkeys, Behaviour, MPA

Detail Informasi