Pemetaan Sosial Ekonomi Petani Sayuran Di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pemetaan Sosial Ekonomi Petani Sayuran Di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan

Pemetaan Sosial Ekonomi Petani Sayuran Di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan

Pengarang : Abdul Talib - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pemetaan sosial ekonomi merupakan kegiatan yang bertujuan menghasilkan data dan informasi yang diperoleh dari kelompok atau komunitas untuk memberikan gambaran kondisi lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi. Pemetaan dimaksud untuk memotret atau menggambarkan keadaan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani sayuran baik dari segi keinginan, kebutuhan dan kendala yang terjadi dalam bertani sayuran. Adapun Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui karakteristik sosial ekonomi petani sayuran di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara dan, 2) Memetakan kondisi sosial ekonomi petani sayuran di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia petani termasuk produktif dengan rata-rata tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), Dari kisaran interval tersebut maka 65% dengan 52 petani, memiliki jumlah anggota keluarga 4-6 orang. Sebanyak 41 orang atau 51,2% dengan lama usaha 10-17 tahun. Tanah yang dimiliki petani sayuran merupakan tanah pinjaman dengan rata-rata luas lahan 0,05-0,5 ha. dominan petani yang menjual produksi sayurannya melalui tengkulak dengan pendapatan petani Rp. 500,00-3,500,000 dengan frekuensi 46 orang. rata-rata petani lebih memilih menanam jenis sayuran buah musiman seperti; kacang panjang, buncis, terung, cabe, tomat, pare, dan ketimun di bandingkan dengan jenis sayuran daun seperti; bayam, kangkung, daun bawang, dan cangkomanis.

Kata Kunci: Pemetaan, Sosial Ekonomi, Petani Sayuran

Socio-economic mapping is an activity that aims to produce data and information obtained from groups or communities to provide an overview of environmental. social, cultural and economic conditions. Mapping is intended to capture or describe the state of people who make a living as vegetable farmers in terms of their wants, needs and constraints that occur in vegetable farming. The objectives to be achieved in this research were: 1) identifying the socio-economic characteristics of vegetable farmers in Juata Laut Village, North Tarakan District and, 2) mapping the socio- economic conditions of vegetable farmers in Juata Laut Village, North Tarakan District, Tarakan City. The method of determining the sample used purposive sampling. Data analysis technique in this research was descriptive analysis. The results revealed that the age of farmers classified as productive with an average educational level of primary school. Based on the interval range, 65% of 52 farmers have family members of 4-6 people. 41 people or 51.2% have had a length of business of 10-17 years. The land owned by vegetable farmers is borrowed land with an average land area of 0.05-0.5 ha. Predominantly, the farmers sell their vegetable production through middlemen with income ranging from IDR 500,00- 3,500,000 with a frequency of 46 people. On average, farmers prefer to plant seasonal fruit vegetables such as long beans, green beans, eggplants, chilies. tomatoes, bitter melon, and cucumbers compared to leaf vegetables such as spinach, water spinach, leeks, and sweetleaf. Keywords: Mapping, Socio-Ekonomic, Vegetable Farmers

Detail Informasi