Identifikasi Keberadaan Macrodebris Di Pantai Kota Tarakan Pada Musim Timur | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Identifikasi Keberadaan Macrodebris Di Pantai Kota Tarakan Pada Musim Timur

Identifikasi Keberadaan Macrodebris Di Pantai Kota Tarakan Pada Musim Timur

Pengarang : Ismail - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Marine Debris, terdiri dari macro debris dan micro debris, menjadi tantangan kompleks di daerah pesisir, termasuk Kota Tarakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keberadaan, jenis, dan kepadatan macro debris di pantai Kota Tarakan. Selama 5 bulan, dari September 2022 hingga Januari 2023, sampel diambil dari 6 lokasi pantai yang berbeda: Tanjung Batu, Amal Baru, Amal Lama/Jambore, Juata Laut, Pelabuhan Tengkayu I, dan Amal Lama. Metode pengambilan sampel melibatkan transek garis sepanjang 50 m secara langsung di lapangan. Data yang dianalisis mencakup jumlah potongan, berat, komposisi, dan kepadatan debris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plastik adalah jenis yang paling umum ditemui, diikuti oleh kayu dan logam. Plastik juga memiliki kepadatan tertinggi, dengan jumlah 33.82 item/m² dan 6.67% g/m beratnya. Implikasi penelitian ini penting untuk pemahaman lebih lanjut tentang dampak sampah laut di Kota Tarakan, serta untuk mendukung pembuatan kebijakan dan tindakan mitigasi yang lebih efektif. Penelitian ini menyediakan landasan yang kuat bagi upaya lebih lanjut dalam mengelola marine debris di wilayah pesisir ini.

Kata Kunci: Marine Debris, Macro Debris, Kota Tarakan, Jenis dan kepadatan

Marine debris, comprising both macro and micro debris, poses a significant and multifaceted challenge in coastal regions, particularly in Tarakan City. This study aimed to explore the presence, types, and densities of macro debris along the coast of Tarakan City. Over a span of 5 months, from September 2022 to January 2023, samples were systematically collected from six distinct coastal sites: Tanjung Batu, Amal Baru, Amal Lama/Jamboree, Juata Laut, Tengkayu I Harbor, and Amal Lama. The sampling method involved deploying 50-meter line transects directly in the field. Data analysis encompassed quantifying the number of pieces, weight, composition, and density of debris. Findings indicated that plastic emerged as the predominant debris type, followed by wood and metal. Plastic exhibited the highest density, with 33.82 items per square meter and constituting 6.67% of the total weight per square meter. The implications of this study were pivotal for comprehending the ecological impact of marine debris in Tarakan City and informing the development of more effective policies and mitigation strategies. This study formed a robust foundation for further efforts aimed at managing marine debris within this coastal area. Keywords: Marine Debris, Macro Debris, Tarakan City, Types and Density

Detail Informasi