Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas VII SMP Negeri 12 Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas VII SMP Negeri 12 Tarakan

Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas VII SMP Negeri 12 Tarakan

Pengarang : Salmawati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 12 Tarakan dan bertujuan untuk mengetahui upaya atau solusi untuk mengatasi problematika terhadap penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di kelas VII SMP Negeri 12 Tarakan. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia kelas VII, kepala sekolah, waka kurikulum dan siswa kelas VII-6 sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa problematika penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di kelas VII SMP Negeri 12 Tarakan berkategori tinggi. Responden dengan kategori tinggi adalah responden atau siswa yang memiliki problematika tinggi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar. Hal ini dapat dilihat dari 28 responden dengan persentase 93% untuk siswa kelas VII-6 yang memiliki problematika tinggi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar. Hasil analisis data untuk problematika penerapan Kurikulum Merdeka bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase 64% yang menunjukkan bahwa responden atau guru memiliki problematika tinggi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terdapat problematika yang dihadapi yaitu: problematika pada siswa kelas VII, problematika guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian. Upaya untuk mengatasi problematika penerapan Kurikulum Merdeka Belajar bagi guru yaitu dengan melakukan konsultasi di PMM, mengikuti pelatihan atau sosialisasi mengenai Kurikulum Merdeka, berkoordinasi dengan sekolah lain, dan melakukan pendekatan kepada siswa melalui permainan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Problematika, Kurikulum Merdeka Belajar, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

This study aimed to describe the problems in implementing the Independent Learning Curriculum in Indonesian subjects in grade-VII of SMP Negeri 12 Tarakan and to find out the efforts or solutions to overcome the problems in implementating the Independent Learning Curriculum in grade-VII of SMP Negeri 12 Tarakan. This research method was qualitative using a descriptive approach. The sample in this study was Indonesian teachers in grade VII, principals, vice principal of curriculum and students of grades VII-6 as many as 30 students. The data collection techniques used observation, interviews and questionnaires. The data analysis technique was carried out in three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawn. Based on the results of the study, it can be concluded that the problems of implementing the Independent Learning Curriculum in grade-VII of SMP Negeri 12 Tarakan were in high category. Respondents with a high category were respondents or students who have high problems with learning Indonesian using the Independent Learning Curriculum. It can be seen from 28 respondents with a percentage of 93% for students in grades VII-6 who have high problems with learning Indonesian using the Independent Learning Curriculum. The results of data analysis for problems in the implementation of Independent Learning Curriculum for Indonesian subject teachers included in high category with a percentage of 64% which shows that teachers have high problems with learning Indonesian using the Independent Learning Curriculum. Based on the results of the data analysis, there were problems faced by teachers in learning planning, learning implementation, and assessment. The efforts to overcome the problems of implementing the Independent Learning Curriculum for teachers were by consulting at PMM, participating in training or socializing about the Independent Curriculum, coordinating with other schools, and approaching students through games in learning. Keywords: Problematic, Independent Learning Curriculum, Indonesian Language Subjects.

Detail Informasi