
Analisis Ketahanan Pangan Terhadap Kerawanan Pangan Di Provinsi Kalimantan Utara Berbasis Sistem Informasi Geografis
Pengarang : Anisa Aprilia Kinanti - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Ketahanan pangan adalah kondisi dimana pangan cukup tersedia secara kualitas dan kuantitas untuk mendukung kehidupan yang sehat dan produktif. Aspek ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan dapat merubah kondisi tahan menjadi rawan pangan. Kerawanan pangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketersediaan pangan yang rendah, distribusi yang bermasalah, bencana alam, dan kondisi sosial yang terganggu. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ketahanan pangan dan sebarannya setiap kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara berbasis Sistem Informasi Geografis melalui perhitungan nilai indeks yang disesuaikan dengan cut off point untuk menampilkan status setiap daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Tarakan memiliki Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tertinggi dengan nilai 86,47, diikuti oleh Kabupaten Malinau 77,11, Kabupaten Nunukan 76,17, Kabupaten Bulungan 73,08, dan Kabupaten Tana Tidung 65,47. Status ketahanan pangan dikategorikan sebagai Sangat Tahan pada Kota Tarakan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan, status Tahan pada Kabupaten Bulungan, dan Agak Tahan pada Kabupaten Tana Tidung.
Kata Kunci: Ketahanan Pangan, Sistem Informasi Geografis, Kalimantan Utara
Food is an essential requirement that profoundly impacts various facets of human existence. Food security denotes the state where adequate food of sufficient quality and quantity is accessible to sustain a healthy and productive lifestyle. Factors such as availability, affordability, and utilization of food play pivotal roles in determining the level of food security, influencing transitions from food security to insecurity. Food insecurity can arise from various sources including limited food availability, distribution challenges, natural disasters, and socio-political disruptions. This research aimed to determine the level of food security and its distribution in each district/city in North Kalimantan Province based on the Geographic Information System (GIS) by calculating index values adjusted to the cut-off point to display the status of each region. The findings revealed that Tarakan City boasted the highest Food Security Index (FSI) at 86.47, followed by Malinau Regency at 77.11, Nunukan Regency at 76.17, Bulungan Regency at 73.08, and Tana Tidung Regency at 65.47. Based on these indices, Tarakan City, Malinau Regency, and Nunukan Regency were classified as "Very Resistant" to food insecurity, while Bulungan Regency was categorized as "Resistant," and Tana Tidung Regency as "Fairly Resistant." Keywords: Food Security, Geographic Information System, North Kalimantan