Analisis Nilai Tambah Dan Kelayakan Usaha Industri Olahan Ikan Bandeng Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Nilai Tambah Dan Kelayakan Usaha Industri Olahan Ikan Bandeng Di Kota Tarakan

Analisis Nilai Tambah Dan Kelayakan Usaha Industri Olahan Ikan Bandeng Di Kota Tarakan

Pengarang : Herwina Datu Kayang - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI


Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya nilai tambah industri olahan ikan bandeng yang ada di kota Tarakan dan menganalisis kelayakan usaha industri olahan ikan bandeng yang ada di Kota Tarakan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM olahan ikan bandeng di kota Tarakan yang berjumlah tujuh UMKM. Berdasarkan hasil penelitian analisis nilai tambah diketahui bahwa ada enam UMKM yang memiliki rasio nilai tambah tinggi dengan kriteria lebih dari 40%. Yaitu UMKM rizwi dengan Rasio nilai tambah 48.17%, UMKM Rumah Ratu Industri 58,63% dan 43,69%, UMKM Dreams 69,91%, UMKM Mak Atoen 78,49% UMKM fatikah jaya 60,65%, UMKM Malundra 73,56%. Dan ada satu UMKM yang memiliki rasio nilai tambah dengan kriteria sedang kurang 15% - 40% yaitu UMKM Nn kitchen dengan rasio nilai tambah 35,90% dan 37,36%. Dari perhitungan kelayakan usaha menggunakan metode R/C ratio, BCR, BEP Harga dan BEP produksi, maka UMKM olahan ikan bandeng yang ada di Kota Tarakan Layak untuk dijalankan di karenakan R/C > 1, BCR > 0 , BEP harga < dari harga dan BEP Produksi < dari produksi.

Kata kunci: Nilai tambah, Kelayakan usaha

This study aimed to analyze the extent of the economic benefit provided by the milkfish processing industry in Tarakan City and to assess the business feasibility of the milkfish processing industry in the same city. The data analysis method used was quantitative descriptive. The population in this study was the micro, small, and medium enterprises (UMKM) of milkfish processing in Tarakan City, which amounted to seven UMKMs. Based on the results indicate that six UMKMs demonstrated a high added value ratio, exceeding 40%. These UMKMs are Rizwi with an added value ratio of 48.17%, Rumah Ratu Industri with 58.63% and 43.69%, Dreams with 69.91%, Mak Atoen with 78.49%, Fatikah Jaya with 60.65%, and Malundra with 73.56%. One UMKM, specifically UMKM Nn. Kitchen, with an added value ratio falling within the moderate criterion range of less than 15% - 40%. The specific added value ratios for UMKM Nn. Kitchen were 35.90% and 37.36%. From the calculation of business feasibility using the R/C ratio, BCR, BEP price, and BEP production methods, the milkfish processing UMKMs in Tarakan City are feasible using the R/C > 1, BCR > 0, BEP price < the price, and BEP Production < the production. Keywords: Added Value, Business Feasibility

Detail Informasi