Kejenuhan belajar adalah kondisi seseorang yang merasa bosan dan letih hingga mengakibatkan munculnya rasa lesu atau tidak mempunyai semangat serta pikirannya tidak bekerja untuk mengerjakan setiap kegiatan belajar yang menjadikan usaha yang dikerjakan tidak mendapatkan hasil, serta tidak adanya perkembangan dalam belajar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik role play di SMA Negeri 2 Tarakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen yaitu desain penelitian Pre-eksperimental design dengan model One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Tarakan mengalami kejenuhan belajar ditinjau dari 3 aspek yaitu: 1) keletihan emosi; 2) depersonalisasi; dan 3) menurunnya keyakinan akademik. Populasi penelitian ini adalah 357 siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Tarakan, dan menggunakan purposive sampling, yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 siswa. Pada pemberian pretest pada siswa yang berjumlah 10 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdapat kategori sangat tinggi berjumlah 2 (20%) siswa, kategori tinggi berjumlah 8 (80%) siswa dan kategori sedang pada posttest berjumlah 6 (60%) siswa, kategori rendah berjumlah 4 (40%). Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan bantuan software SPPS 25. Berdasarkan analisis data uji hipotesis yaitu analisis Paired sample t-test (parametrik) mendapatkan hasil yaitu sig sebesar 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik role play di SMA Negeri 2 Tarakan.

Kata Kunci: Bimbingan Kelompok, Role Play, Kejenuhan Belajar

Boredom of learning is a state of being in which an individual feels bored and tired, resulting in a sense of lethargy or a lack of enthusiasm for engaging in any learning activities that do not yield results. There is no progress in learning. The purpose of the research was to determine the effect of group guidance with role-play techniques at SMA Negeri 2 Tarakan. The type of research employed was a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest design model. The population of the research consisted of 357 eleventh grade students at SMA Negeri 2 Tarakan. The sample size was 10 students, selected by using the purposive sampling technique. The data collection techniques used were observations and interviews. The data analysis techniques employed were those of descriptive and inferential statistical analysis, with the assistance of the SPSS 25 software. Based on the results of observations and interviews, it shows that eleventh grade students at SMA Negeri 2 Tarakan experience learning saturation in terms of three aspects, namely: 1) emotional exhaustion; 2) depersonalization; and 3) decreased academic confidence A pretest was administered to 10 students who were sampled in this research. The pretest results indicated that 2 students (20%) were in the very high category, while 8 students (80%) were in the high category. The posttest results indicated that 6 (60%) students were in the medium category, while 4 (40%) were in the low category. The results of the hypothesis testing, specifically the paired sample t-test analysis, indicate a significant value of 0.000 0.05. This leads to the conclusion that the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. It means that there is an impact of group guidance with role-play techniques at SMA Negeri 2 Tarakan. Keywords: Group Guidance, Role Play, Boredom of Learning