Kesubjekan Dalam Bahasa Massenrempulu Dialek Duri Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kesubjekan Dalam Bahasa Massenrempulu Dialek Duri Di Kota Tarakan

Kesubjekan Dalam Bahasa Massenrempulu Dialek Duri Di Kota Tarakan

Pengarang : Eka Purwanti - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Kesubjekan adalah istilah yang digunakan untuk menentukan posisi atau letak subjek dalam sebuah klausa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klausa dasar dan kesubjekan dalam bahasa Massenrempulu dialek Duri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik catat dan teknik rekam. Instrumen yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Data pada penelitian ini berupa data lisan yang diambil langsung dari penutur asli bahasa Massenrempulu dialek Duri. Struktur klausa dasar dalam bahasa Massenrempulu dialek Duri terdiri atas klausa verba, klausa adjektiva, klausa nomina, dan klausa adverbia. Klausa dasar dalam bahasa Massenrempulu dialek Duri subjek berada di awal klausa. Alat uji subjek yang digunakan untuk menguji atau mengetahui posisi subjek dalam bahasa Massenrempulu dialek Duri ialah struktur kanonis, kontrol, perelatifan, penaikan (raising), dan penyisipan adverbia. Alat uji subjek berupa stuktur kanonis dalam bahasa Massenrempulu dialek Duri ialah berada di awal klausa. Alat uji subjek berupa kontrol, jika argumen tersebut dapat dikontrol maka argumen tersebut dipastikan subjek. Alat uji subjek berupa perelatifan, selalu ditandai dengan bentuk jok sebagai pemarkah relatif dalam klausa bahasa Massenrempulu dialek Duri. Alat uji subjek berupa penaikan (raising), argumen yang bukan subjek dapat dinaikkan fungsinya menjadi subjek melalui mekanisme penaikan (raising). Alat uji subjek berupa penyisipan adverbia dalam bahasa Massenrempulu dialek Duri, berada diposisi setelah subjek dan sebelum predikat yang berkategori verba.

Kata Kunci: Kesubjekan, Bahasa Massenrempulu, Dialek Duri

Subjecthood is a term used to determine the position or location of the subject within a clause. This research aims to describe basic clauses and subjecthood in the Massenrempulu Duri dialect. This study employed a qualitative descriptive research method. Data collection techniques included note-taking and recording. The instrument used was structured interviews. The data for this research consisted of oral data collected directly from native speakers of the Massenrempulu Duri dialect. The basic clause structure in the Massenrempulu Duri dialect consists of verbal clauses, adjectival clauses, nominal clauses, and adverbial clauses. In the Massenrempulu Duri dialect, the subject in basic clauses is positioned at the beginning of the clause. Subject testing tools used to determine the subject position in the Massenrempulu Duri dialect included canonical structure, control, relativization, raising, and adverbial insertion. The subject testing tool in the form of canonical structure in the Massenrempulu Duri dialect is located at the beginning of the clause. The subject testing tool in the form of control determines if the argument can be controlled, then it is confirmed as the subject. Relativization, marked by the jok form as a relative marker in the Massenrempulu Duri dialect clause, is another subject testing tool. Raising is a mechanism by which non-subject arguments can be raised to the subject function. Adverbial insertion, positioned after the subject and before the predicate categorized as a verb, is also a subject testing tool in the Massenrempulu Duri dialect. Keywords: Subjecthood, Massenrempulu Language, Duri Dialect

Detail Informasi