
Penggunaan Limbah Sayur Kol Dan Ampas Padi Terhadap Pertumbuhan Pakan Alami Jenis Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens)
Pengarang : Diky Darmawan - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Kebutuhan ikan akan protein bergantung pada ukuran ikan, jumlah, kuantitas pakan yang dimakan ikan. Semakin tinggi harga bahan pakan sumber protein tentu menjadi perhatian lebih bagi para pembudidaya karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam kegiatan budidaya, salah satu cara dilakukan untuk meningkatkan produksi budidaya, yaitu melakukan riset untuk menghasilkan pakan yang ekonomis dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Maggot merupakan salah satu sumber protein hewani tinggi karena mengandung kisaran protein 30-45%. maggot sendiri dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan karena mudah dikembangbiakan dan memiliki manfaat yang banyak termasuk dalam mengurai limbah organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan persentase terbaik penggunaan ampas padi dan limbah sayur kol dalam pertumbuhan maggot secara optimal , Hasil dari berat terbaik maggot terdapat pada perlakuan D didapatkan total berat rata rata 243.66 gram yaitu pada perlakuan menggunakan ampas padi 50% dengan sayur kol 50%, mendapatkan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan A menggunakan limbah sayur kol 100% didapatkan total berat rata rata terendah yaitu 21.66 gram, dan 189.66 gram untuk perlakuan B, 191 gram untuk perlakuan C dan 209.33 gram untuk perlakuan E. Produksi maggot perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D (Dedak 50% + Sayur kol 50% ) menghasilkan total maggot sebanyak 4252.33 berbanding terbalik dengan perlakuan A menggunakan limbah sayur kol 100 % hanya menghasilkan 828.66, Dilihat kondisi lingkungannya, magot menyukai kondisi lingkungan yang lembab dan banyak mengandung nutrien, Sedangkan maggot tidak menyukai media yang berair dan becek seperti pada perlakuan A maka menyebabkan maggot kesulitan dalam masa pertumbuhan.
Kata Kunci: Pakan Alami, Limbah Organik, Maggot
The need for fish for protein depends on the size of the fish, the amount, quantity of feed eaten by the fish. The high price of protein feed ingredients is certainly a concern for farmers because feed costs are the largest component in aquaculture activities. One method to increase aquaculture production is to conduct research to produce economical feed with nutritional content that suits the needs of fish. Maggot is one of the sources of high animal protein because it contains a protein range of 30-45%. Maggot itself can be used as an option for providing feed because it is easy to breed and has many benefits including in breaking down organic waste. The purpose of this study was to determine the best percentage of the use of rice hulls and cabbage waste for maggot growth optimization. The best maggot weight result was found in treatment D with a total average weight of 243.66 grams, especially in the treatment using 50% rice hulls with 50% cabbage vegetables. This result is higher than the other treatments, while the use of 100% cabbage vegetable waste obtained the lowest total average weight of 21.66 grams for treatment A, and 189 66 grams for treatment B. 191 grams for treatment C and 209.33 grams for treatment E. The best maggot production treatment was in treatment D (50% rice hulls 50% cabbage vegetables) producing a total of 4252.33 maggots, inversely proportional to treatment A using 100% cabbage waste only producing 828.66. Viewed from the environmental conditions, maggots liked humid environmental conditions and contain lots of nutrients, while maggots did not like watery and muddy media as in treatment A, causing maggots to have difficulty in growing. Keywords: Natural Feed, Organic Waste, Maggot