Recirculating Aquaculture System: Kajian Mekanisme Filter Vertikal Terhadap Parameter Fisika-Kimia Air Dan Sintasan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Recirculating Aquaculture System: Kajian Mekanisme Filter Vertikal Terhadap Parameter Fisika-Kimia Air Dan Sintasan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Recirculating Aquaculture System: Kajian Mekanisme Filter Vertikal Terhadap Parameter Fisika-Kimia Air Dan Sintasan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Pengarang : Santria - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI


Abstract

Ikan nila (O. niloticus) adalah ikan konsumsi bernilai ekonomis dengan permintaan tinggi dari konsumen maupun peneliti. Proses penyediaan benih dilakukan dengan kegiatan budidaya benih ikan nila. Namun proses kegiatan ini mengalami permasalah utama yaitu kematian benih akibat penurunan kualitas air yang menyebabkan ikan nila menjadi stress dan mengalami kematian. Recirculating Aquaculture System (RAS) merupakan salah satu teknologi yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam menjaga kualitas air. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan kualitas air parameter fisika dan kimia antar titik sampling pada rangkaian kolam Recirculating Aquaculture System (RAS), menganalisis korelasi antar parameter kualitas air dan mengukur kelangsungan hidup ikan nila. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sistem budidaya ini mampu menjaga kualitas air serta berkorelasi terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila. Penelitian ini dilakukan di Usaha Perikanan Rakyat (UPR) Progosari Kota Tarakan selama 42 hari. Titik sampling dilakukan pada inlet, outlet dan kolam pemeliharaan dari rangkaian sistem RAS. Metode Pengukuran menggunakan metode kuantitatif deskriptif pada pengukuran suhu, kecerahan, pH, DO, CO2 dan amonia serta pengukuran kelangsungan hidup. Metode kualitatif pada pengamatan warna air. Selanjutnya data dianalisis dengan uji korelasi antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan parameter kualitas air saling mempengaruhi satu sama lain dan berfluktuatif antar parameter setiap titik sampling serta masih sesuai dengan standar baku mutu budidaya ikan nila selama masa pemeliharaan. Titik sampling pada inlet (hasil filterisasi) menunjukkan hasil yang baik diikuti pada titik kolam pemeliharaan dan pada titik outlet (sebelum filterisasi). Hasil analisis korelasi antar dua parameter fisika-kimia pada setiap titik sampling menunjukan korelasi yang kuat searah, tidak berkorelasi serta berkorelasi kuat terbalik. Pengukuran kelangsungan hidup ikan nila selama 42 hari menunjukkan nilai 97,57%.

Kata Kunci: Kelangsungan Hidup, Korelasi, Kualitas Air, RAS

Tilapia fish (O. niloticus) is a highly sought-after food fish by both customers and researchers, owing to its economic value. Cultivating tilapia fish seeds is the method used to provide seeds. But there was a significant issue with this activity: the tilapia died from stress brought on by the seeds dying because the water quality dropped. One technology that can be utilized as an alternative to preserve water quality is the Recirculating Aquaculture System (RAS). The purpose of this study was to assess the correlation between water quality indicators, quantify tilapia fish survival, and compare physical and chemical parameters of the water quality between sample points in a series of ponds using the Recirculating Aquaculture System (RAS). This was done in order to determine whether the culture system’s ability to maintain water quality and its correlation with tilapia seed survival. For 42 days, the People's Fisheries Enterprise (UPR) Progosari in Tarakan City served as the site of this study. The RAS system series’ inlet, outlet, and maintenance pool served as sampling locations. In addition to monitoring survival, the measurement method made use of descriptive quantitative methods to measure temperature, brightness, pH, DO, CO2, and ammonia. Qualitative approach was used to water colour observation. A test for parameter correlation was then used to examine the data. The study’s findings demonstrated how several water quality measures interacted, changed at each sampling location, and remain consistent with the requirements set forth for tilapia farming during the rearing stage. The maintenance pond point and the outlet (before filtering) yielded better results than the sample point at the inlet (filtering result). At every sampling point, the correlation analysis results between two physico-chemical parameters revealed a significant inverse correlation, no correlation, and a strong unidirectional correlation. The 42-day survival rate of tilapia was measured, and the result was 97.57%. Keywords: Survival, Correlation, Water Quality, RAS

Detail Informasi