Pengaruh Penggunaan Bobot Yang Berbeda Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Penggunaan Bobot Yang Berbeda Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)

Pengaruh Penggunaan Bobot Yang Berbeda Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata)

Pengarang : Liya Vitrotun Nikmah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Faktor-faktor yang berperan dalam proses moulting kepiting bakau terdiri dari faktor eksternal dan faktor interal. Faktor eksternal yang digunakan yang dapat digunakan dalam budi daya kepiting bakau adalah penambahan hormon. Formula oil crab mengandung hormon dapat merangsang tubuh kepiting bakau melakukan pergantian kulit atau moulting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot kepiting yang optimal untuk budidaya kepiting soka/ moulting dengan penambahan formulas oil crab. Metode penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulagan. Perlakuan 1 (kontrol) dengan bobot 70-80 gr, perlakuan 2 dengan bobot 80-90gr, perlakuan 3 dengan bobot 90-100gr, dan perlakuan 4 dengan bobot 101-110gr dengan menggunakan metode penambahan formulasi oil crab dengan dosis 0,1 mg/ekor. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perlakuan moulting terbaik terdapat pada perlakuan 3 yakni 80%, sedangkan presentase moulting terendah terdapat pada perlakuan 2 yakni 0% atau tidak ada yang moulting selama waktu penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan percepatan waktu moulting didapatkan bahwa perlakuan 3 memiliki waktu tercepat di bandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sekitar 19 hari. Selanjutnya secara berurutan pada perlakuan 1 sekitar 23 hari dan perlakuan 4 sekitar 24 hari. Sedangkan perlakuan 2 tidak ada yang moulting. Berdasarkan pemeliharaan selama 30 hari, diperoleh nilai kelangsungan hidup (SR) S. serrata sebesar 100% untuk perlakuan 1, 3, dan 4. Kelangsungan hidup kepiting bakau selama pemeliharaan 30 hari, diperoleh hasil tertinggi 100% dan yang rendah 80%. Berdasarkan hasil uji Anova bahwa perlakuan perbedaan bobot kepiting menunjukkan perbedaan yang nyata (P < 0,05) pada presentase moulting kepiting antar perlakuan namun tidak berbeda nyata (P > 0,05) pada percepatan moulting dan kelangsungan hidup kepiting. Data kualitas air selama penelitian suhu berkisar 24-35 oC, Do 4,7-6,5 mg/L, Salinitas 10-15 ppt dan pH 5-6.

Kata Kunci: Kepiting Bakau, Oil Crab, Tambak Tradisional

Factors influencing the molting process of mud crabs consist of external and internal factors. External factors applicable in mud crab aquaculture include the addition of hormönes. Oil Crab formula containing hormones can stimulate mud crabs to undergo molting. This study aimed to determine the optimal weight of mud crabs for molting cultivation using the addition of oil crab formula. The research method employed a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment I (control) had a weight range of 70-80 g, treatment 2 had a weight range of 80-90 g, treatment 3 had a weight range of 90-100 g, and treatment 4 had a weight range of 101-110 g, with the addition of oil crab formula at a dose of 0.1 mg/crab. Based on the research results, the best molting treatment was found in treatment 3, with a percentage of 80%, while the lowest molting percentage was in treatment 2, which was 0%, indicating no molting occurred during the study period. Observations showed that treatment 3 had the fastest molting time, occurring approximately within 19 days. Subsequently, treatment 1 occurred around 23 days, and treatment 4 occurred around 24 days. Treatment 2 did not result in any molting. Based on the 30-day maintenance period, the survival rate (SR) of Scylla serrata was 100% for treatments 1, 3, and 4. The survival rate of mud crabs during the 30-day maintenance period ranged from the highest at 100% to the lowest at 80%. Anova test results indicated significant differences (P < 0. 05) in the molting percentage among crab weight treatments but not significant differences (P > 0. 05) in the acceleration of molting and crab survival rate. Water quality data during the study period showed temperatures ranging from 24-35 0C, DO from 4.7-6.5 mg/L, salinity from 10-15 ppt, and pH from 5-6. Keywords: Mud Crab, Oil Crab, Traditional Ponds

Detail Informasi