
Asuhan Keperawatan Pada Tn. P Dengan Benigna Prostat Hiperplasia Post Prostatektomi Di Ruang Perawatan Bedah Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan
Pengarang : Munazirah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2013XML Detail Export Citation
Abstract
Di Indonesia BPH Merupakan Urutan Ke Dua Setelah Batu Saluran Kemih Dan Diperkirakan Ditemukan Pada 50% Pria Berusia Diats 50 Tahun, Data Dari Catatan Rekam Medik RSUD Tarakan Periode Januari-Mei 2013 Pada Umur 45-64 (16 Orang Laki-Laki), Umur 24-44 (1 Orang Laki-Laki), Tidak Ada Yang Meninggal Dan 29 Orang Yang Sembuh Dari Penyakit BPH. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Yaitu Deskriktif. Penyakit Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) Disebabkan Karena Terjadinya Pembesaran Progresif Dari Kelenjar Prostat (Secara Umum Pada Pria Lebih Tua Dari 50 Tahun). Hal Ini Menjadi Alasan Penulis Untuk Membuat KTI Mengenai Benigna Prostat Hiperplasia Prostatektomi. Cara Pengumpulan Data Melalui Teknik Observasi, Wawancara, Pemeriksaan Fisik Dan Studi Dokumentasi. Hasil Penelitian Ditemukan Klien Tn. P Telah Dilakukan Tindakan Pembedahan Prostatektomi Pada Tanggal 01 Juli 2013. Kesimpulan, Penyakit BPH Merupakan Merupakan Penyakit Yang Serius Dan Harus Segera Ditangani Untuk Mencegah Timbulnya Komplikasi Yang Lebih Lanjut.
Kata Kunci: Benigna Prostat Hiperplasia Post Prostatektomi
Tidak Tersedia Deskripsi