
Model Pola Kemitraan Ternak Kambing Boer Yang Berkelanjutan Antara Peternak Dengan Bulungan Mandiri Farm (BMF)
Pengarang : Ferry - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Bulungan Mandiri Farm sebagai perintis peternakan kambing dengan sistem kemitraan di Kabupaten Bulungan dapat menarik minat peternak kambing tradisional dan Masyarakat untuk bergabung menjadi mitra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor ekonomi, faktor sosial, faktor teknologi dan mengetahui model struktural pola kemitraan Bulungan Mandiri Farm. Populasi dalam penelitian ini adalah peternak yang tergabung dalam kemitraan Bulungan Mandiri Farm. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan Metode Total Sampling dengan jumlah sampel 34 responden. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani menggunakan alat kuesioner dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah structural equation model (SEM) terhadap pengaruh faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor inovasi teknologi dengan peternak dalam program kemitraan ternak kambing boer Bulungan Mandiri Farm menggunakan software Smart PLS versi 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor ekonomi dari 5 variabel yaitu pemasaran, nilai jual, keuntungan, pembiayaan / permodalan berpengaruh kuat dan pengendalian resiko usaha berpengaruh moderat,. (2) Faktor sosial dari 5 variabel yaitu kemampuan penerapan iptek berpengaruh kuat, pengalaman budidaya ternak, dan ketersediaan tenaga kerja berpengaruh moderat, dan umur peternak, Pendidikan peternak berpengaruh lemah, (3) Faktor teknologi dari 5 variabel yaitu keunggulan varietas, pengendalian resiko budidaya, pakan, kandang berpengaruh kuat dan Kesehatan hewan berpengaruh moderat. (4) Uji kesesuaian model dengan indikator statistik SRMR sebesar 0,098 yakni kurang dari 0,10 sehingga disimpulkan model memenuhi kriteria kesesuaian dan dapat digunakan menggambarkan hubungan antar variabel. (5) Model struktural pola kemitraan Bulungan Mandiri Farm berbasis penerapan teknologi inovasi seperti pemanfaatan limbah ternak sebagai pengendalian resiko budidaya, penerapan kandang sehat, bank pakan peningkatan iptek peternak, serta basis ekonomi seperti bantuan permodalan / pembiayaan, nilai jual dan keuntungan tinggi karena penggunaan jenis kambing unggul nasional serta jaminan pemasaran hasil ternak. Saran yang diberikan adalah (1) Faktor ekonomi dan teknologi berpengaruh kuat terhadap minat peternak bergabung di kemitraan perlu didorong berkembang melalui kegiatan seperti manajemen resiko usaha / asuransi ternak dan Pendidikan Kesehatan hewan ternak. (2) Faktor sosial berpengaruh moderat cenderung lemah sangat diperlukan terobosan dan inovasi, dalam usaha regenerasi peternak. (3) Dukungan dan kebijakan pemerintah akan membantu kemitraan, karena sesuai visi Kabupaten Bulungan dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Kata Kunci: Kemitraan, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Kambing
Bulungan Mandiri Farm, as a leader of goat farming with a partnership system in Bulungan Regency, can attract traditional goat farmers and the community to join as partners. This study aimed to describe the influence of the economic, social, technological, and structural models of the partnership patterns of Bulungan Mandiri Farm. The population was farmers who were members of the Bulungan Mandiri Farm partnership. The sample used the Total Sampling Method with a sample size of 34 respondents. The types of data collected were primary data obtained through direct interviews with farmers using questionnaires and secondary data. The analysis used a structural equation model (SEM) on the influence of economic, social, and technological innovation factors on farmers in the Bulungan Mandiri Farm boer goat partnership program using Smart PLS software version 4. The results showed that (1) economic factors from 5 variables, namely marketing, selling value, profit, financing/capital, had a strong effect and business risk control had a moderate effect, (2) social factors consist 5 variables, namely the ability to apply science and technology had a strong effect, the experience of livestock cultivation, and the availability of labor had a moderate effect, and the age of farmers, education of farmers had a weak effect, (3) technological factors consists 5 variables namely varietal excellence, cultivation risk control, feed, cages had a strong effect and animal health had a moderate effect, (4) model suitability test with SRMR statistical indicator of 0.098, which was less than 0.10 so it was concluded that the model meets the suitability criteria and can be used to describe the relationship between variables, (5) the structural model of the partnership pattern of Bulungan Mandiri Farm was based on the application of technological innovations such as the utilization of livestock waste as control of cultivation risk, the application of healthy cages, feed banks to increase the science and technology of farmers, as well as economic bases such as capital/financing assistance, high selling value and profit due to the use of national superior goat breeds and guaranteed marketing of livestock products. Based on the results of the study, the following recommendations were made: (1) Economic and technological factors have a strong influence on the interest of farmers to join the partnership and need to be encouraged to develop through activities such as business risk management/livestock insurance and livestock health education, (2) social factors have a moderate effect tending to be weak, breakthroughs and innovations are needed, to regenerate breeders, (3) government support and policy will help the partnership because it is in line with the vision of Bulungan District in realizing food sovereignty. Keywords: Partnership, Economic, Social, Technology, Goats