Uji Organoleptik Tempe Kedelai Dengan Penambahan Daun Sengkubak “Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels” Beserta Potensinya Terhadap Sumber Belajar Biologi SMA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Uji Organoleptik Tempe Kedelai Dengan Penambahan Daun Sengkubak “Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels” Beserta Potensinya Terhadap Sumber Belajar Biologi SMA

Uji Organoleptik Tempe Kedelai Dengan Penambahan Daun Sengkubak “Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels” Beserta Potensinya Terhadap Sumber Belajar Biologi SMA

Pengarang : Jiniola Theo - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Daun sengkubak (Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels) merupakan tumbuhan yang banyak ditemui salah satunya di daerah Kalimantan Utara yang dapat digunakan sebagai pengganti MSG. penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap tempe kedelai dengan penambahan daun sengkubak (Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels); dan 2) Untuk mengetahui potensi tempe kedelai dengan penambahan daun sengkubak (Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels) sebagai sumber belajar biologi SMA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Analisis data dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skorsing setiap jawaban dari panelis untuk mengetahui kualitas produk (organoleptik). Hasil penelitian kemudian dianalisis keterkaitannya dengan kurikulum untuk mengetahui potensinya terhadap pembelajaran biologi SMA. Hasil uji organoleptik menunjukan bahwa tempe kedelai dengan penambahan MSG mendapatkan nilai 81,1, tempe kedelai dengan penambahan 40 gram daun sengkubak mendapatkan nilai 67,5, tempe kedelai dengan penambahan 50 gram daun sengkubak mendapatkan nilai 62,5, dan tempe kedelai dengan penambahan 60 gram daun sengkubak mendapatkan nilai 60,6. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi bagi peserta didik kelas X SMA pada materi bioteknologi konvensional.


Kata Kunci : Tempe Kedelai, MSG, Daun Sengkubak, Organoleptik

Tempeh is a food that is popular in Indonesian people. Sengkubak leaves (Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels) are a plant that is often found in North Kalimantan area and it can be used as a substitute for MSG. This research aimed: (1) to determine the level of preference for Tempeh with the addition of Sengkubak leaves (Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels); and (2) to determine the potential of Tempeh with the addition of Sengkubak leaves (Pycharrhena Cauliflora (Miers) Diels) as biology learning resource in high school. The type of research was quantitative descriptive research. The data collection used a questionnaire. Data analysis was conducted by calculating the average answer based on the scoring of each answer from the panelists to determine the product quality (organoleptic). The research results were analyzed in relation to the curriculum to determine its potential for high school biology learning. The organoleptic test results showed that Tempeh with the addition of MSG got a score of 81.1, Tempeh with the addition of 40 grams of Sengkubak leaves got a score of 67.5, Tempeh with the addition of 50 grams of Sengkubak leaves got a score of 62.5, and Tempeh with the addition of 60 grams of Sengkubak leaves got a value of 60.6. This research can be used as a biology learning resource for class X high school students on conventional biotechnology material. Keywords: Tempeh, MSG, Sengkubak Leaves, Organoleptic.

Detail Informasi