
Analisis Tingkat Kerusakan Bangunan Pada Gedung Graha Pemuda Kota Tarakan
Pengarang : Carles Amat - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Secara struktural maupun non-struktural bangunan gedung juga dapat mengalami penurunan kinerja bangunan, penurunan kinerja bangunan disebabkan karena bangunan tersebut mengalami kerusakan, baik pada tingkat komponen maupun tingkat sub elemen. Proses melemahnya kekuatan dan ketahanan konstruksi dan material merupakan awal kerusakan pada bangunan di saat menerima berbagai beban dari luar atau beban berat sendiri sehingga melebihi kapasitasnya. Jika kondisi tersebut dibiarkan, lama-kelamaan akan menyebabkan penurunan kualitas dan akhirnya terjadi kerusakan dan/atau kehancuran bangunan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kerusakan struktur dan kerusakan non-struktur pada gedung graha pemuda Kota Tarakan. Jenis penelitian yang akan digunakan ialah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data melalui proses pengukuran dimensi kerusakan pada bangunan gedung. Data tersebut akan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan pada komponen struktur berada pada tiga elemen struktur dengan tingkat kerusakan ringan yaitu kolom dengan tingkat kerusakannya 21,4%, pelat dak 9,6% dan yang terkecil adalah struktur balok yaitu 0,53%. Perlu diketahui bahwa komponen struktur tangga tidak mengalami kerusakan. dan kerusakan pada komponen non- non-struktur dengan tingkat kerusakan ringan berada pada lima elemen yaitu pintu 6,50%, finishing dinding/ cat 23,12%, sanitasi 18,60% selanjutnya jendela 11%, penutup lantai 4,5% dan yang terkecil 0,89%. Sementara itu terdapat tiga elemen non-struktur yang mengalami kerusakan sedang yaitu partisi 42,9%, instalasi listrik 42,8% dan instalasi air 35%.
Kata Kunci : Kerusakan gedung, Elemen struktur gedung, Elemen non-strukturs gedung.
The construction of buildings can experience a decline in performance, both structurally and non-structurally. This deterioration can manifest at both the component and sub-element levels, posing risks to the overall stability and safety of the building. Such degradation typically occurs when the construction and materials weaken under various external loads and their own weights exceed their capacity. If left unchecked, this progression can significantly compromise the quality of the building, ultimately culminating in its damage or destruction. This study aimed to obtain data and information regarding structural damage and non- structural damage to the Graha Pemuda Building of Tarakan City. Employing quantitative research, data were gathered through the process of measuring the dimensions of damage to the building. Subsequently, the collected data underwent analysis to fulfill the research objectives. The findings revealed that the damage to the structural components was in three structural elements with a mild level of damage, namely column damage at 21.4%, deck plate at 9.6%, and the smallest damage to beam structures at 0.53%. It was noted that the structural components of the stairs remained undamaged. Furthermore, non-structural components exhibited a minor level of damage which was spotted across five elements, with observed in doors (6.50%), wall finishing/painting (23.12%), sanitation (18.60%), windows (11%), floor coverings (4.5%), and the smallest was 0.89%. Additionally, moderate damage was noted across three non-structural elements, namely partitions (42.9%), electrical installations (42.8%), and water installations (35%). Keywords: Building damage, structural elements, non-structural elements