
Koordinasi Simpang Bersinyal Pada Simpang Ladang-Simpang Markoni Kota Tarakan
Pengarang : Rusdiansyah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2017XML Detail Export Citation
Abstract
Persimpangan di kota tarakan ternyata menimbulkan permasalahan tersendiri, terlebih pada jarak antar simpang yang pendek seperti pada ruas jalan teuku umar kota tarakan. Terdapat dua simpang yang berada dalam jarak 390 meter pada ruas jalan teuku umar. Permasalahan yang terjadi adalah kendaraan dari simpang ladang terkadang harus selalu berhenti pada simpang markoni karena selalu mendapat sinyal merah. Tentu saja hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey langsung pada kedua simpang. Adapun data yang diambil adalah volume kendaraan yang melalui tiap simpang, waktu sinyal, kecepatan tempuh kendaraan yang melalui kedua simpang, geometrik simpang, jarak antar simpang, dan kondisi lingkungan. Data yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan kondisi eksisting terjenuh yang akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi. Kinerja terbaik pada setiap simpang kemudian dikoordinasikan menggunakan waktu offset antar simpang. Dari hasil survey, diketahui bahwa kedua simpang pada ruas jalan teuku umar belum terkoordinasi. Untuk itu, dilakukanlah beberapa perencanaan untuk melakukan koordinasi sinyal antar simpang pada kedua simpang tersebut. Perencanaan yang dilakukan adalah menentukan waktu siklus baru yang sama untuk semua simpang. Dari dua perencanaan, didapatkan waktu siklus baru sebesar 80 detik. Waktu siklus kedua simpang disamakan untuk mempermudah koordinasi sinyal. Dari kecepatan rencana sesuai regulasi batas maksimum kendaraan dalam kota sebesar 40 km/jam, didapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,325, panjang antrian (QL) sebesar 20,9 meter, dan tundaan (delay) sebesar 15,70 detik.
The intersection in Tarakan city proved to be a problem in itself, especially at the short distance between intersections such as the teuku umar segment of Tarakan City. There are two intersections within 390 meters of the teuku umar road. Problems that occur is the vehicle from the intersection of the field sometimes must always stop at the intersection of markoni because it always gets a red signal. Of course this causes inconvenience to motorists. Data collection is done by direct survey on both intersections. The data taken is the volume of the vehicle through each intersection, signal time, vehicle travel speed through the two intersections, geometric intersections, the distance between intersections, and environmental conditions. The data obtained is used to obtain the existing condition of saturation which will become the reference in planning the new cycle time by considering the theory of coordination. The best performance at each intersection is then coordinated using time offset between intersections. From the survey results, it is known that the two intersections on the teuku umar road have not been coordinated. For that, some planning is done to coordinate signals between intersections on both intersections. Planning is to determine the same new cycle time for all intersections. From the two plans, we get a new cycle time of 80 seconds. The second cycle time of the intersection is equalized to facilitate signal coordination. From the speed of the plan according to the regulation of the maximum limit of vehicles in the city of 40 km / h, obtained the value of saturation degree (DS) of 0.325, queue length (QL) of 20.9 meters, and delay of 15.70 seconds.