
Identifikasi Mikroplastik Pada Sedimen Di Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan (KKMB) Tarakan Kalimantan Utara
Pengarang : Yoga Siswanto - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Sampah plastik menjadi salah satu sumber polutan yang dapat memberikan dampak buruk, tidak hanya pada lingkungan laut saja, melainkan dapat memberikan dampak untuk biota yang ada pada lingkungan mangrove. Sampah plastik memiliki densitas yang lebih rendah dari air laut sehingga dapat mengapung di permukaan dan tersebar hingga ke permukaan dan berpotensi mengendap pada sedimen. Sampah plastik dapat mengalami pemecahan menjadi ukuran yang lebih kecil disebut mikroplastik. Mikroplastik memiliki ukuran partikel < 5 mm, dengan ukurannya yang kecil dapat menyebabkan mikroplastik mudah di transportasikan keseluruh tempat termasuk ke sistem tubuh biota laut yang hidup atau berkembang biak pada ekosistem mangrove. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui keberadaan mikroplastik berdasarkan bentuk, warna dan ukuran yang terdapat pada sedimen di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB). Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Juli hingga November 2022 di KKMB Kota Tarakan. Metode penentuan titik sampling menggunakan teknik purposive sampling dengan 3 stasiun pengamatan. Sampel yang diidentifikasi adalah sampel sedimen di 3 stasiun KKMB. Sampel kemudian diidentifikasi menggunakan mikroskop Nikon elipse ti2 dengan perbesaran 10x. Data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu mikroplastik yang ditemukan pada permukaan sedimen memiliki kisaran kelimpahan sebanyak 266 partikel/3 titik sampel, sedangkan pada kedalaman 30 cm terdapat 407 partikel/3 titik sampel. Bentuk mikroplastik yang teridentifikasi yaitu bentuk film, fragment, pelet dan fiber dengan warna transparan, coklat, hitam, biru, merah, ungu, hijau dan kuning, sedangkan ukuran mikroplastik yang paling banyak ditemukan yaitu ukuran 3-40 m.
Kata Kunci: Mangrove, Mikroplatik, Sedimen, Tarakan
Plastic waste is one of the sources of pollutants that can have a bad impact, not only on marine environment, but it can have an impact on the biota in KKMB environment. Plastic waste has a lower density than seawater so it can float on the surface and spread to the surface and potentially settle in sediments. Plastic waste can undergo breakdown into smaller sizes called microplastics. Microplastics have a particle size of < 5 mm, with their small size can cause microplastics to be easily transported to all places including to the body system of marine life that lives or breeds in mangrove ecosystems. The purpose of the research was to determine the presence of microplastics based on the shape, color and size contained in sediments in KKMB. This research was carried out for 5 months from July to November 2022 in Tarakan City Mangrove and Proboscis Conservation Area (KKMB). The sampling point determination method used purposive sampling techniques with 3 observation stations. The samples identified were sediment samples at 3 KKMB stations. The sample was then identified using a Nikon ellipse ti microscope with a magnification of 10 times. The data obtained from the results of the study was that microplastics found on the surface of sediments had an abundance range of 266 particles/3 sample points, while at a depth of 30 cm there were 407 particles/3 sample points. The forms of microplastics identified were film, fragments, pellets and fibers with transparent colors, brown, black, blue, red, purple, green and yellow, then the most common microplastic size was 3-40 m. Keywords: Mangrove, Sediment, Microplastic, Tarakan