
Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah MAN Tarakan
Pengarang : Nasruddin - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Kebijakan kurikulum baru yang telah dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek pada tahun 2021/2022 yang disebut sebagai kurikulum merdeka telah diterapkan dibeberapa daerah di Indonesia termasuk di MAN Kota Tarakan. Kebijakan baru tersebut masih perlu dipahami lebih dalam oleh beberapa pihak termasuk guru BK. Sehingga terdapat suatu kebutuhan yang sedikit mendesak dilakukannya penelitian untuk mengetahui serta lebih memahami secara mendalam tentang peran guru BK dalam implementasi kurikulum merdeka di MAN Tarakan. Berdasarkan hal tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran guru BK dalam implementasi kurikulum merdeka di MAN Tarakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya subjek dan sampel penelitian ini adalah guru BK, Kepala Sekolah dan Wali Kelas. Selanjutnya penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa peran guru BK dalam implementasi kurikulum merdeka di MAN Tarakan adalah sebagai fasilitator bagi guru-guru dan pihak lain yang ada di lingkungan sekolah dengan bekerja sama, berkordinasi dan berdiskusi dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses implementasi kurikulum merdeka di sekolah, dan juga sebagai fasilitator dan pembimbing untuk siswa dengan berkolaborasi dalam merencanakan masa depan dan menyelesaikan permasalahannya, kemudian mengembangkan potensi dan bakat siswa serta keterampilan yang dimilikinya, sehingga tujuan dan karakteristik kurikulum merdeka bisa tercapai dengan baik.
Kata Kunci: Peran Guru BK, Implementasi Kurikulum Merdeka
The new curriculum policy issued by the Ministry of Education and Culture, Research and Technology in 2021/2022, which is referred to as Kurikulum Merdeka, has been implemented in several regions in Indonesia, including MAN in Tarakan City. Teachers who provide guidance and counseling still need to have a deeper understanding of this new regulation. Research is therefore somewhat urgently needed to learn more about and comprehend guidance and counseling teachers' roles at MAN Tarakan in the implementation of Kurikulum Merdeka. Based on this, the objective of this study was to find out the role of guidance and counseling teachers in implementing Kurikulum Merdeka at MAN Tarakan. The research method used was descriptive qualitative, data collection used interviews and documentation. Furthermore, the subjects and samples of this research were guidance and counseling teachers, school principals and homeroom teachers. Furthermore, this research adopted the Miles and Huberman model data analysis. The results of this study showed that the role of guidance and counseling teachers in implementing Kurikulum Merdeka at MAN Tarakan was as a facilitator for teachers and other parties in the school environment by working together, coordinating and discussing in planning, implementing and evaluating Kurikulum Merdeka implementation process at school, and also as a facilitator and guided for students by collaborating in planning the future and solving problems, then developing students' potential, talents and skills, so that the objectives and characteristics of Kurikulum Merdeka can be achieved better. Keywords: The Role of BK Teachers, Implementation of Kurikulum Merdeka