
Analisis Nilai Tambah Produk Tahu (Studi Kasus: UD Sri Rahayu, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan)
Pengarang : Ririn Octavia - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah produk tahu menggunakan analisis metode Hayami dengan fokus pada penggunaan kedelai impor dalam proses produksi dan mengetahui bagaimana proses produksi tahu di UD Sri Rahayu Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan. Masalah yang menjadi fokus adalah kesenjangan antara permintaan pasar akan tahu dan ketersediaan kedelai lokal yang tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah penggunaan kedelai impor yang memiliki harga dan kualitas yang berbeda dengan kedelai lokal, dapat memberikan keuntungan tambahan dalam proses produksi tahu. Metode penelitian sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara dengan pemilik UD Sri Rahayu, seorang produsen tahu lokal yang menggunakan kedelai impor dalam produksinya. Analisis dilakukan untuk menggambarkan proses produksi tahu di UD Sri Rahayu dan mengukur nilai tambah produk tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kedelai impor menjadi tahu di UD Sri Rahayu telah memberikan nilai tambah sebesar
33,31% yang termasuk dalam kategori sedang, marjin pendapatan tenaga kerja langsung sebesar 22,58%, sumbangan input lain sebesar 10,58% dan keuntungan sebesar 66,84%. Proses produksi tahu di UD Sri Rahayu melibatkan langkah- langkah yang cermat untuk memastikan kualitas produk akhir. Kedelai impor memberikan keuntungan dalam hal kualitas dan kuantitas produksi tahu.
Kata Kunci: Tahu, Nilai Tambah, Metode Hayami, Proses Produksi
This study assessed the value added to tofu products by the Hayami method analysis, specifically focusing on using imported soybeans in production. It also aimed to investigate the tofu production process at UD Sri Rahayu in Bunyu District, Bulungan Regency. The issue lies in the disparity between the market demand for tofu and the need for more local soybeans to fulfil this demand. The study aimed to determine if using imported soybeans, which differ in price and quality from local soybeans, can offer advantages in the tofu manufacturing process. The research approach employed was purposive sampling. Data was gathered by firsthand observation and discussions with the proprietor of UD Sri Rahayu, a domestic tofu manufacturer who utilizes imported soybeans-analyzed the tofu production process at UD Sri Rahayu to define it and quantify the added value of tofu products. The research findings indicate that the utilization of imported soybeans in the production of tofu at UD Sri Rahayu resulted in a moderate value-added of 33.31 %. Profits amount to 66.84%, direct labour income margin of 22.58%, and contribution of other inputs of 10.58%. At UD Sri Rahayu, the tofu manufacturing procedure entails meticulous measures taken to guarantee the ultimate quality ofthe end product. Imported soybeans offer benefits concerning both the quantity and quality of tofu manufacturing. Keywords: Tofu, Value-Added, Hayami Method, Production Process