
Uji Tantang pH Pada Benih Ikan Patin (Pangasianodon hypopthalmus) Dari Indukan Yang Telah Diperbaiki Sistem Reproduksinya Dengan Konsep Epigenetik
Pengarang : Supriadi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Produksi ikan patin pada tahun 2015- 2019 mengalami kenaikan rata-rata mencapai 10,40%, tetapi hal ini belum mencapai target produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan benih ikan patin dari induk yang telah diperbaiki sistem reproduksinya dengan konsep epigenetik melalui uji tantang menggunakan pH ekstrim. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 jenis benih dari induk yang telah diperbaiki sistem reproduksinya dengan 3 perbedaan uji tantang (pH 3 dan 10) dan 3 ulangan. Benih ikan patin yang digunakan berumur 1 bulan, dari induk yang telah diberi campuran pakan tepung kunyit, ekstrak daun katuk dan vitamin C. pH media pemeliharaan diatur dengan menggunakan NaOH untuk meningkatkan pH dan HCl untuk menurunkan pH. Pengukuran parameter meliputi tingkah laku, bukaan operkulum, perubahan bobot tubuh ikan, dan mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bukaan Operculum pada perlakuan pH 3 kontrol (131 ± 29,84 kali), katuk-kunyit (197 ± 9,24 kali), Katuk-vitamin C (150 ± 8,12 kali), pH 10 kontrol (194 ± 1,49 kali), katuk-kunyit (172 ± 5,27 kali) Katuk- vitamin C (190 ± 1,94 kali).Perubahan bobot tubuh ikan pada pH 3 kontrol (0,18 ± 0,05 gr), katuk-kunyit (0,40 ± 0,06 gr) katuk-vitamin C (0,33 ± 0,11 gr), pH 10 kontrol (0,18 ± 0,05 gr), katuk-kunyit (0,48 ± 0,09 gr) katuk-vitamin C (0,45 ± 0,17 gr), Mortalitas pada pH 3 kontrol (100 ± 0,0%), Katuk kunyit (58 ± 2,5%) Katuk-Vitamin C (67 ± 15,26%). pH 10 kontrol (6 ± 2,5%), katuk-kunyit (1 ± 1,0%), katuk-vitamin (31 ± 7,7%). Hasil penelitian dapat disimpulkan dari 3 perlakuan yang dilakukan setelah dilakukan uji tantang pH tinggi, hasil terbaik di peroleh pada perlakuan Katuk-kunyit dan disusul dengan Katuk-Vitamin C, yang dilihat dari bukaan operkulum, tingkah laku, perubahan bobot tubuh, dan tingkat mortalitas.
Kata Kunci: Epigenetik, Ikan Patin, Reproduksi, pH, Uji Tantang
Patin fish production in 2015-2019 increased on average by 10.40%, but it has not yet reached the production target. This study aims to describe the resilience of catfish fry from parents whose reproduction has been improved with the concept of epigenetics through a challenge test using extreme pH. This study used a completely randomized design with three types of seeds through three different challenge tests (pH 3 and 10) and 3 replicates. The catfish fry used was I month old from parents who had been fed a mixture of turmeric flour, katuk leaf extract, and vitamin C. The pH of the rearing medium was adjusted using NaOH to increase the pH and HCI to decrease the pH. Parameter measurements included behavior, operculum opening, changes in fish body weight, and mortality. The results showed operculum openings in the treatment of pH 3 control (131 ± 29.84 times), katuk-turmeric (197 ± 9.24 times), Katuk-vitamin C (150 ± 8.12 times), pH 10 control (194 ± 1.49 times), katuk-turmeric (172 ± 5.27 times) Katuk-vitamin C (190 ± 1.94 times). Changes in fish body weight at pH 3 control (0.18 ± 0.05 gr), katuk-turmeric (0.40 ± 0.06 gr) katuk-vitamin C (0.33 ± 0.11 gr), pH 10 control (O. 18 ± 0.05 gr), katukturmeric (0.48 ± 0.09 gr) katuk-vitamin C (0.45 ± 0.17 gr), Mortality at pH 3 control (100 ± 0.0%), katuk-turmeric (58 ± 2.5%) katuk-vitamin C (67 ± 15.26%). pH 10 control (6 ± 2.5%), katuk-turmeric (l ± 1.0%), katuk-vitamin (31 7.7%). The results of the study can be concluded that the best results were obtained in the Katuk-turmeric treatment followed by katuk-vitamin C, which was seen from the opening of the operculum, behavior, changes in body weight, and mortality rate. Keywords: Epigenetics, Catfish, Reproduction, Ph, Challenge Test