Gagal Ginjal Kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit gagal ginjal kronik di Indonesia (permil) ≥ 15 tahun berdasarkan diagnosis dokter pada tahun 2013 adalah 0,2% dan terjadi peningkatan pada tahun 2018 sebesar 0,38% (Riskesdas, 2018). Prevalensi gagal ginjal kronik berdasarkan diagnosis dokter di indonesia pada tahun 2018 sebesar 0,38% sedangkan di Kalimantan Utara sebesar 0,64% tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Tujuan penulisan adalah melakukan proses keperawatan, membandingkan antara teori dan kasus, mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung, serta melaksanakan pemecahan masalah. Penyusunan laporan tugas akhir ini menggunakan studi kasus. Pemberian asuhan keperawatan proses keperawatan meliputi: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memperleh gambaran dan kemampuan penerapan asuhan keperawatan pada Tn. M dengan diagnosis gagal ginjal kronik yang dirawat di ruang Dahlia A RSUD Tarakan. Dari hasil penerapan didapatkan kesenjangan antara teori dan kasus pada Tn. M yaitu dari pengkajian, diagnosis, intervensi, dan implementasi. Sedangkan pada evaluasi hasil didapatkan dari lima diagnosis tiga diagnosis teratasi dan dua diagnosis tidak teratasi.

Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Diagnosis, Gagal Ginjal Kronik

Chronic kidney failure is a progressive and irreversible kidney function disorder, where the body is unable to maintain metabolism and fails to maintain fluid and electrolyte balance which increases urea. Based on the Basic Health Research in 2013 and 2018 showed that the prevalence of chronic kidney disease in Indonesia (per mile) > 15 years based on a doctor's diagnosis in 2013 was 0.2% and there was an increase of 0.38% in 2018 (Riskesdas, 2018). The prevalence of chronic kidney failure based on doctor's diagnoses in Indonesia in 2018 was 0.38%. Meanwhile, in North Kalimantan showed 0.64% in 2018 (Riskesdas, 2018). The main purpose of this final task report is to describe the nursing process, comparing theory and case, identify inhibiting and supporting factors, and also implementing problem-solving. This task final report employed a case study by following some steps, namely assessment, diagnosis, planning, implementation and evaluation. It means to take an overview and the ability to apply nursing care on Mr. M with a diagnosis of chronic kidney failure that was treated in the Dahlia A room, Public Hospital Tarakan. The implementation result was found that the gap between the theory and the case on Mr. M by doing assessment, diagnosis, intervention, and implementation. Evaluation result obtained that there was three nursing care diagnosis were resolved, and two nursing care diagnosis has not been resolved. Keywords: Chronic Kidney Failure, Nursing Care, Diagnosis