
Penerapan Metode Storytelling Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Karya Pertiwi Tarakan
Pengarang : Nurul Izzah Hidayah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan penggunaan metode storytelling terhadap peningkatan perilaku prososial anak usia 4-5 Tahun di TK Karya Pertiwi Tarakan. Perilaku prososial merupakan perilaku positif yang terwujud ingin berbagi sesuatu dengan sesama, menolong dan bekerja sama serta menghibur sesama dalam kondisi kesusahan. Dalam penelitian ini perilaku prososial peserta didik masih kurang maksimal ditunjukkan pada saat bermain bersama teman masih ada peserta didik yang tidak ingin berbagi permainan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Observasi dan Refleksi. Penelitian ini menggunakan populasi 12 dan sampel berjumlah 7 peserta didik kelompok A TK Karya Pertiwi Tarakan. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi centang dan foto berseri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 dimana dari 7 anak didik kelas A usia 4-5 Tahun belum mencapai ketuntasan kriteria penilaian, pretest 7 anak didik sama dengan 100% masuk dalam ketegori sangat rendah (BB). Pada saat posttest adanya perubahan perilaku prososial dimana 6 anak didik sama dengan 86% masuk ke dalam (BSB) dan 1 anak didik sama dengan 14% masuk ke dalam (MB). Berdasarkan hasil tersebut storytelling dapat meningkatkan perilaku prososial.
Kata Kunci: Metode Storytelling, Bimbingan Klasikal, Perilaku Prososial
This study aimed to determine the application of the use of the storytelling method to improve the prosocial behavior of children aged 4-5 years in the kindergarten of Karya Pertiwi Tarakan. Prosocial behaviors encompass positive actions like sharing, assisting others, and providing comfort during distressful situations. This study identified existing gaps in students’ prosocial interactions, notably instances where some resisted sharing during play. Utilizing a quantitative research design, this study adopted a guidance and counseling action research framework structured around a four-stage cycle: planning, implementation of action, observation, and reflection. The sample comprised 7 students from Group A out of a total population of 12 at the kindergarten of Karya Pertiwi Tarakan. Data collection technique encompassed observation sheets and photographic evidence. Initial findings indicated that, in cycle 1, all 7 students (100%) in class A aged 4-5 years had not reached the completeness of the assessment criteria where the pretest displayed significantly very low prosocial behaviors (BB). However, following the storytelling intervention, a notable improvement in posttest was observed: 6 students (86%) transitioned to a higher behavioral category (BSB), While one student (14%) progressed moderately (MB). Consequently, the study underscored the efficacy of storytelling in fostering prosocial behaviors among young children. Keywords: Storytelling Method, Classical Guidance, Prosocial Behavior