Analisis Aspek Reproduksi Pada Ikan Pari Jantan (Maculabatis gerrardi) Di Perairan Kalimantan Utara | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Aspek Reproduksi Pada Ikan Pari Jantan (Maculabatis gerrardi) Di Perairan Kalimantan Utara

Analisis Aspek Reproduksi Pada Ikan Pari Jantan (Maculabatis gerrardi) Di Perairan Kalimantan Utara

Pengarang : Suskiah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pulau Tarakan merupakan salah satu tempat pendaratan ikan hasil dari tangkapan nelayan di perairan Tarakan dan sekitarnya. Salah satu hasil tangkapan nelayan yang di daratkan di Pulau Tarakan adalah ikan pari. Ikan pari memiliki ciri yang unik dan berbeda dengan ikan lainnya yaitu struktur tubuh yang terdiri atas tulang rawan dan sifatnya predator. Ikan Pari merupakan salah satu spesies ikan yang termasuk dalam kelas Elasmobranchii. Ikan tersebut dikenal dengan nama ikan batoid, yaitu kelompok ikan bertulang rawan yang ekornya mirip cambuk, Agar pemanfaatan sumberdaya ikan Pari di Selumit Pantai yang melimpah di perairan Pantai Selumit tetap berkelanjutan, maka perlu dilakukan pengelolaan yang rasional, salah satunya dengan mempertimbangkan aspek reproduksi, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Nisbah Kelamin, tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad (IKG). Penelitian ini difokuskan pada perkembangan dan pertumbuhan ikan pari melalui pendekatan menggunakan metode deskriftif kuantitatis yang meneliti hubungan satu peneliti atau lebih tetapi tidak melalukan perbadingan sampel penelitian yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa nisbah kelamin yang tidak seimbang namun masih di katagorikan dalam proses pendewasan karena daerah habitatnya merupakan daerah asuhan, nilai yang di dapatkan 1:1,50. Nilai Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang di dapatkan yaitu TKG I dan II. Nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) yang di dapatkan berkisar 0,005% - 0,011%, dengan nilai IKG teringgi ikan jantan berkisar 0,013%, sedanngkan untuk nilai tertinggi ikan betina berkisar 0,011%. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa: Nisbah kelamin yang tidak seimbang dapat menyebabkan ketidak seimbangan populasi, yang dapat mempengaruhi dinamika populasi secara keseluruhan. Tingkat Kematangan gonad (TKG) yang didapatkan yaitu TKG I dan II dikarenakan gonad yang didapatkan belum mencapai dewasa siap memijah. Nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) jantan lebih besar dibandingkan nilai IKG betina hal ini dikarenakan nilai IKG pada kematangan gonad yang berbeda, tetapi masih dalam masa pertumbuhan.

Kata Kunci: Aspek Reproduksi, Maculabatis gerrardi, Perairan Kalimantan Utara

Tarakan is a landing spot for fish caught by fishermen in the waters surrounding Tarakan. One of the catches of fishermen on Tarakan is a stingray. Stingrays have unique characteristics that distinguish them from other fish, such as their cartilaginous body structure and predatory nature. Stingrays belong to the class Elasmobranchii, which comprises cartilaginous fish. The fish is known as a batoid fish, which is a group of cartilaginous fish whose tail is similar to a whip. To ensure the sustainable utilization of abundant stingray resources in Selumit waters, it is necessary to implement rational management practices, including consideration of reproductive aspects. The purpose of the research was to analyze the sex ratio, gonadal maturity level, and gonadal maturity index. The research focused on the development and growth of stingrays using quantitative descriptive methods. The results of the research show that the sex ratio is imbalanced, with a ratio of 1:1.50, indicating that the population is still in the process of maturing. This is likely due to the fact that the habitat area serves as a nursery. The obtained Gonad Maturity Level values are TKG I and II. The Gonad Maturity Index value ranged from 0.005% to 0.011%, with the highest IKG value for male fish being around 0.013% and for female fish being around 0.011%. Based on the results above, it concluded that an unbalanced sex ratio can cause population imbalance, which in turn can affect overall population dynamics. The level of gonad maturity (TKG) obtained is TKG I and II because the gonads obtained have not yet reached maturity for spawning. The male Gonad Maturity Index (IKG) value is greater than the female IKG value, which is due to the IKG value at different gonadal maturities but still in the growth period. Keywords: Reproductive Aspects, Maculabatis gerrardi, North Kalimantan

Detail Informasi