
Komposisi Hasil Dan Laju Tangkap Ikan Pari (Maculabatis sp.) Tangkapan Rawai Senggol (Bottom Longline) Di Perairan Kalimantan Utara
Pengarang : Peni Petrus - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Nelayan Kota Tarakan menggunakan alat tangkap rawai senggol (bottom longline) dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan, dengan hasil tangkapan utama ikan pari jantan (Maculabatis sp). Data ilmiah terkait dengan rawai dan hasil tangkapannya, sangat penting sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya perikanan lestari dan berkelanjutan. Aspek yang menjadi fokus riset adalah terkait dengan estimasi komposisi hasil laju tangkap ikan pari jantan berdasarkan kelimpahan alat tangkap rawai senggol (bottom longline) di perairan Kalimantan utara Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan (Oktober sampai dengan Desember 2022) Selama riset dua bulan tersebut, akan dilakukan sampling total sebanyak 6 kali sampling. Sampling dilakukan 2 kali dalam satu bulan pada periode neap tide (pasang surut terendah). Hasil penelitian menunjukkan pada pengoperasian alat tangkap rawai senggol diperairan kalimanan utara terdapat tangkap adalah ikan pari jantan ikan pari jantan, ose, ikan kakap merah, ikan arut, hiu, dan pari hantu macan. Komposisi hasil tangkapan yang dominan tertangkap ikan pari jantan dengan tangkapan utama (main catch) mencapai 9197,5 Kg (96.54%.), tangkapan sampigan (bycatch) sebesar 206,6 Kg (2.17 %) dan hasil tangkapan buangan (discard) sebesar 123 Kg (1.29%), dengan total keseluruhan hasil tangkapan adalah 9527,1 kg dan laju tangkapan berkisar 20,8 – 32,4 kg/jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah komposisi hasil tangkapan pada perikanan rawai senggol sangat selektif karena besarnya komposisi hasil tangkapan utama dan untuk laju tangkapan pada rawai senggol menunjukan relative tinggi dengan nilai bervariasi.
Kata Kunci: Komposisi, Laju Tangkap, Ikan Pari, Rawai Senggol
The fishermen in Tarakan City utilized bottom longline gear to harvest fisheries resources, primarily catching male stingrays (Maculabatis sp). The data related to bottom longlines and their catches are essential for sustainable fisheries resource management. The research focused on estimating the catch rate composition of male stingrays based on the bottom longline gear in the waters of North Kalimantan, Tarakan. The research was conducted over a period of three months, from October to December 2022, with a total of six sampling times. Sampling was conducted twice a month during the neap tide period. The research found that during the use of bottom longline fishing gear in the waters of North Kalimantan, there were male stingrays, ose, red snapper, arut fish, sharks, and tiger ghost rays. The catch was predominantly male stingrays, with a main catch of 9197.5 kg (96.54%), a bycatch of 206.6 kg (2.17%), and a discard of 123 kg (1.29%), resulting in a total catch of 9527.1 kg. Catch rates ranged from 20.8 to 32.4 kg per hour. The results of the research showed that the longline fishery's catch composition was highly selective due to the significant proportion of the main catch, and the catch rate on the longline is relatively high with varying values. Keywords: Composition of Catch Rate Results, Stingray, Bottom Longline