
Eksistensi Kearifan Lokal Obat Tradisional Dayak Agabag Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan
Pengarang : Ai Junaidi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Suku Dayak Agabag sangat erat memegang budaya leluhur, termasuk dalam upaya menjaga kesehatan tubuh dengan menggunakan pengobatan tradisional seperti meramu berbagai tumbuhan yang diambil dari hutan atau kebun untuk terapi
pengobatan. Meningkatnya eksploitasi hutan mengakibatkan sulitnya tumbuhan berkhasiat yang kini ada bahkan berbagai jenis tumbuhan obat-obatan tradisional ini kian berkurang bahkan ada yang sulit untuk ditemukan, sehingga berdampak pada
hilangnya budaya pengobatan tradisional suku Dayak Agabag. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai jenis tumbuhan sebagai obat tradisional mengetahui cara pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat untuk
tradsional oleh masyarakat Dayak Agabag Kecamatan Lumbis Kalimantan UtaraMetode penelitian menggunakanpendekatandeskriptif kualitatif dengan menjadikan Battra (Tabib) sebagai key informan.Pengumpulandatadilakukandengan teknik observasi,wawancara, dan dokumentasiyang dibuktikan langsungdengan fakta keberadaan tumbuhan di lapangan. Penelitian berlokasi di Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan. Waktu penelitian sejak seminar proposal dilaksanakan.Hasil penelitian ini telah menginventaris 32 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan
sebagai bahan obat tradisional Suku Dayak Agabag. Terdapat beberapa kombinasi tumbuhan yang sama digunakan tabib yaitu bagian organ tumbuhan yang digunakan meliputi akar, umbi/rimpang, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Bagian anatomi tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah akar dan daun. Pemanfaatan tumbuhan
obat oleh masyarakat Suku Dayak Agabag dengan cara diolah menjadi rebusan (minuman), direndam, disiram atau dicuci, dioles atau ditempelkan. Cara pemanfaatan tumbuhan obat paling banyak dengan cara direbus dan direndam. Keunikan yang
ditunjukan oleh masyrakat Dayak Agabag dalam pengambilan obat tradsional di hutan di mana mereka mengambil daun maupun akar dengan jumlah ganjil, hal tersebut dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dengan cepat dan tumbuhan obat kemudian dibacakan mantra yang hanya diketahui oleh tabib namun mantra tersebut hanya berlaku pada tumbuhan tertentu.
Kata Kunci: Dayak Agabag, Esistensi Kearifan Lokal, Obat Tradisional
The Agabag Dayak tribe holsd the culture of their ancestors very closely,including in their efforts to maintain body health bay using traditional medince such as concoction of various plants taken from the forest or garden for treatment therapy. The increasing exploitastion of the forest has made it harder to find currently evailable beneficial plant, and even the different kinds of traditional medicinal plant are becoming fewer and sometimes harder to find. This has a negative impact on the Dayak Agabag tribe’s loss of traditional medical practices. This research aimed to obtain imormation about the types of plants used as traditional medicine to know how to process and utilize medicinal plant for traditional purposes by the Dayak Agabag community in Lumbis District,Nort Kalimantan. The research used a qualitative descriptive method by making Battra (doctor) as a key informant. Data was gathered using observational methods,interview , and documentation, all of which were dicttly corobarated by the fact there were plant in field. The research was located in Lumbis Discrict , Nunukan Regency. Since the proposed seminar was put into action, research has been done. The result of this research showed that there were investoried 32 types of plants that were several combinations of the same plants that were used by Battra , namely the parts of plant organs including roots, tubers/rhizome, stems, leavers, flowers, fruits, and seeds. The parts of plant anatory that were most used were roots and leaves. The Dayak Agabag tribe used therapeutic plants by soaking, washing, smearing, or pasting them into a beverage. The most common way of using medicinal plants wa by boiling and soaking. The Dayak Agabag community was notable for using traditional medicine in the forest. They collected leaves and roots with odd numbers, which was thought to be able to speed up the healing process. The medicinal plant were then used to recite a mantra that only Battra knew, but which only applied to specific plant. Keywords: Dayak Agabag, Existence of Local Wisdom, Traditional Medicine