
Analisis Perikanan Udang Bintik (Metapenaeus sp.) Berdasarkan Domain Habitat Di Muara Sesayap Dan Bulungan
Pengarang : Erda Dermawan Santi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan tidak hanya fokus pada ikannya saja, namun harus mempertahankan kesehatan lingkungan atau habitatnya. Habitat yang baik dan sehat mampu mendukung sumberdaya hayati dan merupakan salah satu komponen utama dalam pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisis perikanan berdasarkan domain habitat dan ekosistem pada udang bintik (Metapenaeus sp), dilakukan pada dua lokasi yaitu muara Sesayap dan muara Bulungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan udang bintik berdasarkan pendekatan ekosistem melalui domain habitat di muara Bulungan dan muara Sesayap. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan mengukur parameter kualitas air (salinitas, pH, suhu, kecerahan, TDS, TSS dan kecepatan arus, memakai metode SNI), mengetahui status mangrovemenggunakan data sekunder, serta menganalisis panjang dan berat udang bintik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, kualitas perairan kedua muara ini masuk kedalam kategori baik, dengan nilai salinitas 15-27 ppt, nilai pH 7,9-8,4, suhu 30oC-32oC, kecerahan 0,19-0,35 cm, nilai TDS 315-495 mg/L, nilai TSS 0,129-137 mg/L, dan kecepatan arus 0,25-0,110 m/s.
Kerapatan ekosistem mangrove pada kedua muara ini sedang namun tutupanmangrove mengalami penyusutan atau menuju rusak akibat konversi menjadi tambak, Kisaran ukuran udang bintik yang tertangkap oleh nelayan tugu (stownet) pada muara Sesayap dengan ukuran panjang total 5-9,5 cm, dan berat udang bintik yaitu 1-8 g. Pada muara Bulungan, kisaran ukuran udang bintik memiliki ukuran panjang total 6,9-15 cm, dan berat udang bintik yaitu 2-28 g, dengan indikasi berdasarkan ukuran tersebut, indikator habitat unik atau khusus udang bintik diketahui terdapat daerah nursery ground dan spawning ground yang belum dikelola dengan baik.
Kata Kunci: EAFM, Kualitas Air, Status Mangrove
Sustainable fish resource management does not only focus on the fish but must maintain the health of the environment or habitat A healthy habitat can support biological resources and is a crucial component of environmentally friendly and sustainable management. Therefore, this study analyzed fisheries based on habitat and ecosystem domains in Endeavor shrimp (Metapenaeus sp), conducted at two locations namely Sesayap estuary and Bulungan estuary. The aim ofthis study was to evaluate the utilization of Endeavor shrimp in the Bulungan and Sesayap estuaries using an ecosystem approach using habitat areas. The study was conducted for two months using a quantitative descriptive method, measuring water quality parameters including salinity, pH, temperature, light, TDS, TSS and current velocity using SNI method, mangrove status using secondary data and Endeavor shrimp length and weight analysis. Based on the research findings, the water quality of the two estuaries is classified as good, with a salinity range of 15-27 ppt, pH range of7.9-8.4, temperature range of300-320C, brightness range of O. 19-0.35 m, TDS range of 315-495 mg/L, TSS range of 0.129-137 mg/L, and current speed range of 0.25-0.110 m/s. The density of mangrove ecosystems in both estuaries is moderate but mangrove cover is shrinking or heading towards damage due to conversion to ponds, The size range of spotted shrimp caught by monk fishermen (Stownet) in the Sesayap estuary with a total length of 5-9.5 cm, and the weight of Endeavor shrimp is 1-8 g. The size range of Endeavor shrimp caught by monk fishermen (Stownet) in the Sesayap estuary with a total length of 5-9.5 cm. In the Bulungan estuary, the size range of Endeavor has a total length of 6.9-15 cm, and the weight of spotted shrimp is 2-28 g, with indications based on these sizes, indicators ofunique or specialized habitat for Endeavor shrimp are known to be nursery ground and spawning ground areas that have not been properly managed. Keywords: EAFM, Water Quality, Mangrove status