
Analisis Laju Infiltrasi Menggunakan Metode Horton Pada Embung Sei Bolong Persemaian Kecamatan Nunukan Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara
Pengarang : Andi Ira Fazira - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2017XML Detail Export Citation
Abstract
Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. air yang ada didalam tanah selalu ada hubungannya dengan laju infiltrasi, air yang bergerak dan jatuh ke atas permukaan tanah akan di lanjutkan ke dua arah yang berbeda dan terus bergerak secara horizontal dan secara vertikal yang disebut infiltrasi. Infiltrasi yang bermasalah pada suatu lokasi akan mempengaruhi siklus hidrologi yang ada pada kawasan tersebut, sehingga keseimbangan alam mulai tidak terpenuhi. Penelitian ini dilaksanakan di 17 titik lokasi Embung Sei Bolong Persemaian Kabupaten Nunukan. Data-data yang diperoleh adalah data primer yang merupakan pengamatan langsung dari lapangan dengan menggunakan alat ukur Double Ring Infiltrometer dan hasil akhirnya menggunakan metode Horton yang digunakan untuk menghitung laju infiltrasi. Hasil analisis data penelitian menujukkan bahwa rata-rata kapasitas laju infiltrasi actual (fac) tertinggi berada pada tata guna lahan rerumputan dengan jenis tanah laterit, dengan laju infiltrasi awal atau fo=242cm/jam serta nilai parameter fc atau laju infiltrasi konstan=0.333cm/jam = 20menit, berdasarakan perhitungan model Horton diperoleh laju infiltrasi konstan atau fo =2.07/jam dengan volume infiltrasi total=13.740cm/jam, kemudian diperoleh rata-rata kapasitas laju infiltrasi aktual (fac) terendah berada pada tata guna lahan daerah tanah lapang dengan jenis tanah laterit dengan laju infiltrasi awal atau fo=61cm/jam, nilai parameter fc atau laju infiltrasi konstan =0.333cm/jam=20 menit berdasarakan perhitungan model Horton diperoleh laju infiltrasi konstan atau fo=1.63cm/jam dengan volume infiltrasi total=2.77cm/jam. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tata guna lahan dan jenis tanah sangat berpengaruh terhadap laju infiltrasi
Water is a source of life and the important requirement for human life. Water in the soil always had connection to infiltration rate, water moving and falling on the ground will be forwarded to two different directions and continue to move in a horizontal and vertical as called infiltration. Infiltration that had problems in the location will influence to the hydrological cycle that has in the area. So that, the natural balance began unfulfilled. This research was conducted at 17 locations Embung Sei Bolong Nursery Nunukan. The data obtained are primary data was direct observation from the field used Double Ring Infiltrometer and the result used Horton method that has to calculate the rate of infiltration. The result of data analysis showed that the average capacity of the actual infiltration rate (fac) were on the highest order to land grasses with laterite soil types, with initial infiltration rate or fo = 242cm/h and the parameter value or infiltration rate constant fc = 0.333 cm/h = 20 minute, based on the calculation of Horton model obtained the infiltration rate constant or fo =2.07 cm/h with the total volume infiltration =13.740cm/h, and then obtained and average capacity of use field area with laterite soil types with initial infiltration rate of fo = 61cm/h, the parameter value or infiltration rate constant fc = 0.333 cm/h = 20 minute. Based on the calculation of Horton Model obtained that infiltration rate constant or fo =1.63cm/h with the total volume infiltration =2.77cm/h. the analysis showed that the land used and soil type influence to the infilitration rate.