
Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Baku Dengan Kajian Hidrologi Pada Embung Bengawan Kota Tarakan (Studi Kasus : Zona Pelayanan IPA Bengawan)
Pengarang : Ar. Olan Anshari - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024XML Detail Export Citation
Abstract
Kota Tarakan merupakan salah satu kota di Kalimantan Utara yang mengalami permasalahan kelangkaan air baku, hal ini dikarenakan Kota Tarakan tidak memiliki aliran sungai yang besar diiringi dengan laju perkembangan dan pertumbuhan penduduk tiap tahunnya, sehingga mengakibatkan kebutuhan akan air baku terus mengalami peningkatan. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan air baku di wilayah Tarakan Utara dan Tarakan Barat, pemerintah Kota Tarakan membangun Embung Bengawan guna mensuplai kebutuhan air pada wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besar ketersediaan dan kebutuhan air baku pada zona pelayanan IPA bengawan tahun 2023 hingga tahun 2042. Dalam penelitian ini, analisis ketersediaan air menggunakan metode F.J. Mock dengan debit keandalan 90% (Q90) dan analisis kebutuhan air dengan memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan fasilitas non domestik pada daerah layanan IPA bengawan tahun 2023 hingga tahun 2042. Berdasarkan hasil analisis ketersediaan air diperoleh debit air terbesar pada bulan desember sebesar 0,322 m3/dtk dan debit air terkecil pada bulan februari sebesar 0,078 m3/dtk. Sedangkan hasil analisis kebutuhan air baku pada zona pelayanan IPA Bengawan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan kebutuhan air baku zona pelayanan Juata Kerikil sebesar 18,581 ltr/dtk, Juata Permai sebesar 27,025 ltr/dtk, Juata Laut sebesar 3,147 ltr/dtk dan Karang Harapan sebesar 3,417 ltr/dtk, sedangkan untuk total kebutuhan air baku zona pelayanan IPA Bengawan sebesar 52,169 ltr/dtk pada tahun 2042.
Kata Kunci : Ketersediaan Air, Kebutuhan Air, Metode F.J. Mock
Tarakan is one of the cities in North Kalimantan that has problems with raw water scarcity. It is because Tarakan does not have a large river flow. That rate of development and population growth increases every year, resulting in a continued need for raw water. In an effort to fulfill raw water needs in the North Tarakan and West Tarakan, the government of Tarakan City built Embung Bengawan to supply water needs in the areas. The purpose of the research was to determine the availability and demand for raw water in the Bengawan IPA service area from 2023 to 2042. In this research, the analysis of water availability used the F.J. Mock method with a 90% reliability discharge (Q90) and the analysis of water demand by projecting population growth and infrastucture facilities in the Bengawan IPA service area from 2023 to 2042. Based on the results of the water availability analysis, the largest water discharge in December was 0,322 m3/s, and the smallest water discharge in February was 0,078 m3/s. The results of the analysis of raw water demand in the Bengawan IPA service area were increasing every year, with the raw water demand for the Juata Kerikil of 18,581 ltr/s, the Juata Permai of 27,025 ltr/s, the Juata Laut of 3,147 ltr/s, and the Karang Harapan of 3,417 ltr/s, while the total raw water demand for the Bengawan IPA service area is 52,169 ltr/s in 2042. Keywords: Water availability, water Demand F.J. Mock Method.