Studi Pengembangan Budidaya Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Tambak Tradisional Dan Hutan Mangrove | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Studi Pengembangan Budidaya Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Tambak Tradisional Dan Hutan Mangrove

Studi Pengembangan Budidaya Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Tambak Tradisional Dan Hutan Mangrove

Pengarang : M. Arif - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2024
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Salah satu sumberdaya perikanan yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi di Kalimantan Utara adalah kepiting bakau. Hal ini disebabkan karena di wilayah ini memiliki perairan dan mangrove yang masih mendukung kehidupan kepiting bakau sebagai habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan budidaya kepiting bakau di tambak tradisional dan di hutan mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan mengamati kondisi-kondisi yang terjadi melalui observasi secara langsung di lapangan. Parameter yang diukur pada penelitian ini seperti pertumbuhan berat, panjang tubuh, Survival Rate, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan yang baik untuk budidaya kepiting bakau terdapat pada hutan mangrove, dimana pertumbuhan berat dan panjang tubuh kepiting bakau pada hutan mangrove berat sekitar 160,6gr dan panjang sekitar 11,7cm sedangkan pada tambak tradisional pertumbuhannya, berat sekitar 134,9gr dan panjang sekitar 10,8cm. Tingkat kelangsungan survival Rate hidup kepiting bakau (Scylla serrata.) masih tergolong baik. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kepiting pada lahan hutan mangrove lebih baik dibandingkan dengan tambak tradisional.

Kata Kunci: Kepiting Bakau, Tambak Tradisonal, Hutan Mangrove

Mud crab is one of the fishery resources in North Kalimantan with a significantcommercial value. This is due to the presence of mangroves and waters that stillserve as the home for mud crab. The objective of this research was to examine howmud crab farming had changed over time in both conventional ponds and mangroveforests. This study used a descriptive methodology in which conditions wereobserved in the field by fieldworkers themselves. In this study, growth, weight,body length, survival rate, and water quality were all measured. The study's findingsindicated that mangrove forests were where mud crabs grew well when cultivated.Mud crabs in mangrove forests weighed about 160.6 g and measured about 11.7 cmin length, whereas they weighed about 134. 9 g and measured about 10.8 cm inlength in conventional ponds. The rate of survival Mud crabs (Scylla serrata) stillhad a decent survival rate. According to the findings of the research's observations,mangrove forest area had superior crab growth than conventional ponds. Keywords: Mud Crabs, Traditional Ponds, Mangrove Forests

Detail Informasi