Analisis Pendapatan Petani Terhadap Pola Agroforestri Di Gunung Selatan Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
No image available for this title

Analisis Pendapatan Petani Terhadap Pola Agroforestri Di Gunung Selatan Kota Tarakan

Pengarang : Linda Nur Rohim - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Agroforestri adalah suatu sistem pengelolaan lahan yang merupakan kombinasi dari produksi pertanian, termasuk pohon, buah-buahan dan peternakan dengan tanaman kehutanan. Adapun tujuan dari agroforestri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan agar selalu terpenuhi dan memiliki penghasilan sampingan dari memanfaatkan lahan di kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola agroforestri silvofishery dan silvopastura, mengetahui besarnya pendapatan dalam budi daya pola agroforestri di Kota Tarakan, serta membandingkan pendapatan usaha budi daya dengan pola agroforestri. Penelitian ini dilakukan di kota Tarakan tepatnya di Kawasan Hutan Lindung yang dibina oleh UPTD. KPH Tarakan. Pemilihan responden menggunakan metode Purposive Sampling yaitu pemilihan sengaja dengan kriteria yang telah penulis tetapkan yaitu petani menerapkan pola agroforestri dan petani aktif dalam berkebun. Dari kedua kriteria tersebut ditemukan 2 orang responden. Data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu mendeskripsikan pola silvofishery dan pola silvopastura serta analisis pendapatan. Hasil menunjukan bahwa pola silvofishery merupakan kombinasi antara tanaman kehutanan (Kayu Putih) dengan perikanan (Ikan Gurami, Ikan Mas, Ikan Patin, dan Ikan Nila) dan pola silvopastura merupakan kombinasi antara tanaman kehutanan (Kayu Putih) dengan peternakan (Bebek) serta masing-masing pola tersebut memiliki komponen tambahan yaitu lebah kelulut. Hasil pendapatan yang didapatkan oleh pola silvofishery sebesar Rp.9.752.375, sedangkan pendapatan yang didapatkan oleh pola silvopastura sebesar Rp.9.921.744. Maka Pendapatan Pola Agroforestri yang paling besar dari kedua pola tersebut adalah Pola Silvofishery.

Kata Kunci : Pendapatan, Agroforestri, Silvofishery, Silvopastura.

Agroforestry is a land management system combining agricultural production, including trees, fruit, and livestock, with forestry plants. Agroforestry aimed to improve the welfare of communities around the forest so that they are always fulfilled and have side income from using land in forest areas, to describe the silvofishery and silvopasture agroforestry patterns, to determine the amount of income from cultivating agroforestry patterns in Tarakan, and to compare the income from cultivation businesses with agroforestry patterns. This research was conducted in the Protected Forest Area managed by UPTD, KPH Tarakan. The purposive Sampling method to select the respondents used the author's criteria farmers implementing agroforestry patterns and farmers being active in gardening From these two criteria, two respondents were found. The data used in this thesis consisted of primary data and secondary data. The data analysis described silvofishery patterns, silvopasture patterns, and income analysis. The results showed that the silvofishery pattern is a combination of forestry crops (Eucalyptus) with fisheries (Gurami et al.), and the silvopasture pattern is a combination of forestry crops (Eucalyptus) with livestock (Ducks) and each Each of these patterns has an additional component, namely the kelulut bee. The income obtained by the silvofishery pattern is IDR 9,752,375, while the income obtained by the silvopasture pattern is IDR 9,921,744. So, the most considerable income from the two patterns from the Agroforestry Pattern is the Silvofishery Pattern. Keywords: Income, Agroforestry, Silvofishery, Silvopastura

Detail Informasi