Tindak Pidana Perdagangan Orang Melalui Media Online Di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Tindak Pidana Perdagangan Orang Melalui Media Online Di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Tarakan

Tindak Pidana Perdagangan Orang Melalui Media Online Di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Tarakan

Pengarang : MUHAMMAD ALI FAUZI - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Di Negara Indonesia kejahatan perdagangan orang (Human Trafficking) cenderung semakin meningkat, baik dalam lingkup domestik maupun internasional. Penyebaran kasus perdagangan orang hampir merata keseluruh kota-kota besar maupun perdesaan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan perkembangan dan kemajuan teknologi. Kebanyakan yang menjadi korban dalam perdagangan orang adalah wanita karena sering dikaitkan dengan kegiatan industri seksual. Modus yang berkembang belakangan ini yang kerap dipakai para pelaku perdagangan orang karena berdasarkan perkembangan teknologi karena mudah untuk di akses. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari pengguna Media Online adalah remaja wanita dan anak-anak. Pengguna dari Media Online sangat termotivasi karena kebutuhan untuk presentasi diri. Faktanya sosial media merupakan media yang tidak membatasi relasi pertemanan bahkan sampai pornografi yang mudah untuk diakses. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tarakan, Tepatnya pada kantor Kepolisian kota Tarakan. Berbagai faktor seperti kesulitan perekonomian, pengaruh lingkungan sekitar dan kurangnya pendidikan. Terdapat beberapa faktor yang menghambat dalam melaksanakan penyidikan Tindak Pidana Perdagangan orang di kepolisian. Beberapa faktor tersebut antara lain Faktor Hukumnya sendiri. Kitab Undang-undang Hukum Acara pidana (KUHAP) tidak mengatur secara pasti dan jelas berapa kali suatu berkas perkara dapat dikirim oleh penyidik kepada penuntut umum untuk dilakukan penelitian berkas perkara dan berapa kali penutut umum dapat mengembalikan berkas perkara yang telah diteliti oleh penuntut umum ternyata masih belum memenuhi pernsyaratan perlengkapan berkas perkara

Kata Kunci : Perdagangan Orang, Media Online, Penyidikan, Eksploitasi.

In Indonesia, the human trafficking tends to increase, both domestically and internationally. The spread of human trafficking cases is almost evenly distributed throughout major cities and rural areas in Indonesia. This is due to the development and advancement of technology. Most of the victims of human trafficking are women because it is often associated with sexual industry activities. The mode that has developed recently by the traffickers is on technological developments because it is easy to access. It occurred because most of the users of Online Media are adolescent women and children. Users of Online Media are highly motivated due to the need for self-presentation. In fact, social media is a media that does not limit friendship relationships even to pornography that is easy to access. This research was carried out in Tarakan City, precisely at Tarakan City Police Station. The research found various factors such as economic difficulties, the influence of the surrounding environment and lack of education. There were several factors that hindered the investigation of human trafficking by the police; some of these factors included the Legal Factors themselves. The Code of Criminal Procedure (K.UHAP) did not regulate exactly and clearly how many times a case file can be sent by an investigator to the public prosecutor for investigating on the case file and how many times the public prosecutor can return a case file that has been examined by the public prosecutor that still did not meet the requirements for case file equipment. Keywords: Human Trafficking, Online Media, Investigation, Exploitation.

Detail Informasi